SUKABUMIUPDATE.COM - Sabtu, 08 Oktober 2016 mendatang, warga Desa Sukajaya, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi rencananya akan menggelar tradisi Ngarak Buras dan Moe Bedug. Kegiatan ini dilakukan masih dalam rangkaian acara Gebyar Muharam yang merupakan agenda tahunan desa Sukajaya.
Ngarak Buras berarti membawa buras keliling wilayah, buras sendiri adalah makanan khas masyarakat Jawa Barat yang terbuat dari beras berbungkus daun pisang yang dipadu-padankan dengan oncom, tempe, kentang atau wortel sesuai selera. Ngarak Buras merupakan sebuah tradisi masyarakat Sukabumi dari jaman ke jaman yang kembali akan digalakan sebagai bentuk pemeliharaan budaya lokal yang didalamnya terdapat  nilai-nilai kearifan lokal.
“Buras kan makanan yang sangat sederhana, dengan bahan dasar yang mudah didapat, tidak mahal dan memerlukan kreatifitas untuk bisa dinikmati dengan berbagai macam isi, ini akan merangsang masyarakat untuk lebih kreatif dan inovatif. Agar buras tersebut tetap menjadi makanan popular dan disukai tapi bernilai ekonomi. Secara pilosofis dalam buras ada harmonisasi dan kekompakan begitu juga masyarakat seharusnya, harus kompak,†terang Deden Gunaefi, Lurah Sukajaya Kecamatan Sukabumi, Senin (3/10).
Moe Bedug atau memanaskan menggunakan sinar matahari adalah bagian dari proses perawatan bedug yang ada di masjid-masjid setelah satu tahun digunakan menjadi pertanda waktu sholat sebelum adzan dikumandangkan secara tradisi memiliki nilai historisnya tersendiri seperti substitusi penanda waktu ketika teknologi jam ada .
“kulit bedug kalau sudah dijemur kan nyaring lagi.†Deden Gunaefi menjelaskan bahwa Buras dan bedug dari masing-masing RW di tiap desa akan diarak keliling dari desa ke desa yang ada di kecamatan Sukabumi, tujuannya untuk mempererat tali silaturahim antar warga desa dan mempertahankan kearifan lokal.
Tak kurang sekitar 1400-an orang akan dikerahkan dalam acara ngarak buras dan moe bedug kali dan pihak penyelenggara telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti petugas keamanan dan pihak kepolisian untuk menyukseskan acara budaya tersebut.
“Insya Allah di acara puncak, pada malam harinya akan digelar juga tabligh akbar mendatangkan Haji Entis Sutisna. Spdi. Dari Bogor,†pungkasnya.