Indonesia Bisa Hasilkan Kedelai Sendiri

Jumat 29 April 2022, 16:48 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Presiden Jokowi mengaku jengkel akibat sejumlah komoditas pangan yang menjadi kebutuhan utama masyarakat seperti jagung dan kedelai masih impor. Padahal Indonesia bisa menanamnya sendiri. 

"Kedelai kita juga masih impor. Padahal banyak daerah yang sesuai penanaman kedelai," kata Presiden Jokowi, dalam Pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 28 April 2022. 

Keinginan Presiden Jokowi agar kebijakan pemerintah berpihak kepada industri pertanian nasional dengan mengurangi bahkan menghilangkan produk impor ditanggapi positif oleh salah satu tokoh pertanian Indonesia, H. Ayep Zaki.

Menanggapi hal tersebut Ayep menilai pernyataan Presiden Jokowi sangat tepat dan bernas pasalnya sebagai negara agraris sudah seharusnya Indonesia swasembada pangan dari tanah dan air nya sendiri.

"Saya sedang dalam proses budidaya kedelai apabila pemerintah menghendaki tiga tahun ini selesai budidaya kedelai ini," kata Ayep yang juga Anggota Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat itu.

Ayep menerangkan kedelai Indonesia merupakan tanaman sela yang ditanam di lahan pasca panen padi dilakukan. Maka agar Indonesia dapat mewujudkan swasembada kedelai Ayep menghitung dibutuhkan kurang lebih dua juta hektar panen dengan asumsi panen tiap hektarnya mencapai 1,5 ton.

"Dan itu sangat bisa dikerjakan karena lahan sawah di Indonesia tersedia sekitar 7,2 hingga 7,5 juta hektare. Sehingga dipakai tanaman sela hanya dua juta hektare," kata Ayep yang juga Ketua Dewan Pakar NasDem Kabupaten Sukabumi itu.

Ayep pun mendorong kejelasan sikap dan langkah nyata pemerintah sebagai pihak pertama agar dapat memberi perintah kepada pihak kedua tentunya harus yang memiliki integritas terhadap budidaya kedelai dan punya kompetensi keilmuan untuk melakukan budidaya kedelai di Indonesia.

"Tinggal sekarang keseriusan pemerintah menunjuk pihak kedua untuk melaksanakan ini dan punya kemampuan secara teknologi di budidaya kedelai," kata Ayep menambahkan.

Masih kata Ayep saat ini ekosistem pertanian tanah air sudah sangat maju baik meliputi aspek teknologi, bibit hingga kebutuhan pupuk dan nutrisi tanaman kedelai kita sudah punya untuk mendukung peningkatan produktivitas hasil pertanian.

"Ini hanya membutuhkan support secara resmi dari pemerintah menunjuk pihak kedua di luar kementerian pertanian. Silahkan kementerian pertanian berjalan karena sesuai regulasinya saya ingin pemerintah menunjuk pihak kedua dengan regulasi yang ada," tutur Ayep.

Ayep melanjutkan dalam hitungan dia untuk budidaya kedelai ini membutuhkan kurang lebih total 10 triliun secara bertahap. Kebutuhan itu kata dia untuk pembangunan infrastruktur seperti gudang penyimpanan pasca panen di tiap provinsi bahkan kabupaten hingga peralatan penunjang seperti mesin untuk mengeringkan dan memilah kedelai berkualitas.

"Dan perbankan yang ada di Indonesia ini harus mensupport dan untuk lebih sehatnya daripada budidaya kedelai ini maka untuk permodalannya 100 persen dengan menggunakan dana perbankan 10 triliun itu kan buat bank kecil sekali dengan luasan area 2 juta hektare," kata Ayep.

Ayep juga mengundang semua pihak untuk dapat bersinergi dalam proses budidaya kedelai di Indonesia dengan tugas dan wewenangnya masing-masing.

Ayep juga mengapresiasi langkah Kementerian Pertanian dengan program budidaya kedelainya yang mencapai ratusan ribu hektare. Namun Ayep mengatakan jumlah tersebut masih jauh dari kata cukup untuk budidaya kedelai nasional untuk itu Ayep mendorong harus ada pihak di luar Kementan ikut terlibat sehingga jumlahnya paling tidak mencapai dua juta hektar panen per tahun.

"Kita mulai bismillah yah artinya keprihatinan presiden di impor jagung juga menjadi keprihatinan kita di impor kedelai," kata Ayep.

Ayep mengaku pihaknya akan terus berupaya melakukan budidaya kedelai di Indonesia meski selalu dihadapkan dengan masalah klasik, tidak adanya dukungan dari pihak perbankan kepada para petani kedelai Indonesia.

"Saya sekarang memohon dan meminta kepada pemerintah untuk memberikan perintah langsung karena kalau tidak diberi perintah oleh pihak pertama yaitu pemerintah lembaga-lembaga terkait ini sama sekali tidak memberi respon contohnya perbankan tidak ada respon terhadap budidaya kedelai ini seluruh perbankan tidak ada respon dan ini sangat tidak baik," kata dia.

Lebih jauh Ayep pun mengaku sangat optimistis budidaya kedelai dan jagung seperti keinginan Presiden Jokowi dapat dicapai karena semua kebutuhan bibit, pupuk hingga nutrisi Indonesia sudah punya bahkan kualitasnya tak perlu diragukan lagi. 

Ayep menilai Indonesia hanya butuh dukungan dan keikutsertaan perbankan dalam permodalan kepada petani kedelai. Bila perlu kata Ayep jika pihak bank tidak memberikan pinjaman kepada petani budidaya kedelai maka lebih baik pemerintah mengoreksi izin bank tersebut.

"Jadi kalau bank tidak mau turut serta ambil bagian dari budidaya kedelai izinnya harus dikoreksi oleh Bapak Presiden oleh pemerintah," demikian tutup Ayep.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi Memilih31 Januari 2025, 02:09 WIB

Termasuk Sukabumi, Nasib 11 Sengketa Pilkada Di Jabar Diputuskan 4-5 Februari

Mahkamah Konstitusi (MK) dijadwalkan akan membacakan putusan dismissal terhadap setiap sengketa Pilkada 2024. Dari seluruh sengketa yang ada, sebelas diantaranya terjadi di Jawa Barat, pada 4-5 Februari 2025.
Hakim MK dalam sidang perdana sengketa hasil Pilbup Sukabumi 2024. (Sumber : YouTube/Mahkamah Konstitusi)
Keuangan30 Januari 2025, 22:49 WIB

Fokus 3 Program Prioritas, Pemprov Jabar Kaji Efisiensi APBD 2025 hingga Rp4 Triliun

3 Program yang menjadi prioritas Pemprov Jabar di APBD 2025 adalah pembangunan jalan, elektrifikasi dan pembangunan ruang kelas baru.
Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin saat memimpin rapat pembahasan tindak lanjut Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi APBD 2025, Kamis (30/1/2025). | Foto: Humas Jabar
Sukabumi30 Januari 2025, 22:41 WIB

Izin Tak Kunjung Diurus, DPMPTSP Sukabumi Tegas Minta Proyek Tambak Udang Di Minajaya Ditunda

Kepala DPMPTSP Kabupaten Sukabumi, Ali Iskandar, mengatakan surat teguran tertulis sudah dilayangkan sebanyak dua kali kepada pihak perusahaan PT. Berkah Semesta Alam selaku pengembang proyek Pembesaran Crustasea Air Payau.
Lokasi proyek tambak udak di Minajaya, Desa Buniwangi, Surade, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Aplikasi30 Januari 2025, 22:33 WIB

Dinkes Kabupaten Sukabumi Sosialisasi Penggunaan e-Katalog Versi 6.0, Ini Tujuannya

Sosialisasi ini agar proses pengadaan barang dan jasa di lingkungan Dinas Kesehatan dapat berjalan sesuai aturan yang berlaku.
Kegiatan sosialisasi Dinkes Kabupaten Sukabumi terkait implementasi e-Katalog versi 6.0 (Sumber Foto: Turangga Anom)
Sukabumi30 Januari 2025, 21:30 WIB

Kades Di Lengkong Sukabumi Kembali Didemo Soal ADD, DPMD Minta Warga Tunggu Hasil Inspektorat

Aksi demontrasi warga ini merupakan kedua kalinya menuntut transparansi penggunaan Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD), serta PBB.
Kepala Bidang Pemerintahan Desa DPMD Kabupaten Sukabumi, Hodan Firmansyah saat memberikan penjelasan kepada para demonstran | Foto : Ragil Gilang
Kecantikan30 Januari 2025, 21:00 WIB

6 Manfaat Eksfoliasi Sebelum Tidur Malam, Bantu Kulit Tampak Lebih Cerah!

Meski bagus untuk dilakukan, jangan Eksfoliasi terlalu sering, namun cukup 2-3 kali seminggu agar kulit tidak iritasi.
Ilustrasi. Eksfoliasi membantu mengangkat sel-sel kulit mati yang menumpuk di permukaan kulit. (Sumber : Freepik/@freepik)
DPRD Kab. Sukabumi30 Januari 2025, 20:58 WIB

Dalam Bentuk 4 Komitmen, DPRD Kawal Aspirasi Guru Honorer R3 Kabupaten Sukabumi

DPRD Kabupaten Sukabumi memahami apa aspirasi para guru honorer R3 dan siap memperjuangkan kepastian hukum bagi mereka.
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali saat menunjukan hasil kesepakatan audiensi dengan perwakilan forum guru honorer R3. (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi30 Januari 2025, 20:27 WIB

Penyerahan Ijazah Gratis Tuai Kekhawatiran dari Kepsek Sekolah Swasta di Sukabumi

Kebijakan Gubernur Jabar terpilih Dedi Mulyadi soal penyerahan ijazah gratis disebut bisa matikan sekolah swasta jika tidak dibarengi dengan solusi yang bijak.
Kepala SMK Jamiyyatul Aulad Palabuhanratu Sukabumi, Andriana (kiri), saat menyerahkan ijazah gratis kepada siswanya, Kamis (30/1/2025). Hal itu sesuai permintaan Dedi Mulyadi. (Sumber Foto: Istimewa)
Sukabumi30 Januari 2025, 20:24 WIB

Pengunjung Minta Maaf Usai Viral, Akui Tak Sengaja Keluhkan Tarif Di Pantai Citepus Sukabumi

Setelah video tersebut viral dan memicu banyak reaksi dari warga, pengunggah video yang diketahui bernama NH (38), seorang warga Desa Gunung Karamat, Kecamatan Cisolok, akhirnya memberikan klarifikasi dan meminta maaf
Pengunjung Pantai RTH Citepus Palabuhanratu Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Musik30 Januari 2025, 20:00 WIB

16 Konser Musisi Internasional di Jakarta pada Februari 2025, Setiap Minggu Ada

Februari 2025 menjadi bulan cukup padat untuk Indonesia karena akan ada konser dari musisi Internasional baik itu Korea Selatan maupun Amerika Serikat.
16 Konser Musisi Internasional di Jakarta pada Februari 2025, Setiap Minggu Ada (Sumber : Instagram/@mecimapro)