SUKABUMIUPDATE.com - Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) mengutuk pelaku penyerangan pegawai Palaparing Timur Telematika (PTT) di Kampung Kago, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua.
Ketua APJII, Muhammad Arif Angga menilai, tindakan penyerangan tersebut sangat keterlaluan lantaran menimbulkan korban jiwa masyarakat sipil dan juga mengganggu proses pembangunan infrastruktur telekomunikasi di wilayah tersebut.
“APJII mengutuk pelaku kerusuhan yang mengorbankan rakyat sipil dan mengganggu infrastruktur telekomunikasi,” kata Arif, Jumat, (4/3/2022).
Menurut Arif, infrastruktur telekomunikasi bersifat netral dan sangat bermanfaat bagi masyarakat. Sehingga tidak semestinya menjadi sasaran kerusuhan dan kekerasan atas nama apa pun.
Lihat postingan ini di Instagram
“Kepentingan publik harus dikedepankan. Keamanan pembangunan infrastruktur telekomunikasi adalah tanggung jawab bersama. Jangan sampai ada korban lagi,” ujarnya.
Arif menyatakan belasungkawa kepada para korban dan keluarganya. Ia berharap keluarga korban mendapat keadilan dan perlindungan. Begitu juga kepada pekerja lain di wilayah pembangunan PTT Papua.
"Bagi APJII, mereka adalah pahlawan telekomunikasi karena telah berjuang untuk menghidupkan jaringan telekomunikasi yang memberi manfaat pada banyak masyarakat," terangnya.
"Mewakili seluruh penyelenggara jasa telekomunikasi Indonesia, APJII menyampaikan duka mendalam kepada kedelapan korban tersebut. APJII mengimbau seluruh penyelenggara jasa internet untuk memasang banner belasungkawa di jaringan masing-masing sebagai penghormatan pada para pahlawan telekomunikasi tanpa pamrih tersebut," ucap Arif menambahkan.
Sebelumnya diberitakan, delapan karyawan PTT Papua tewas setelah diserang KKB pada Rabu, 2 Maret 2022 lalu. Kedelapan pekerja sipil itu diserang saat mereka tengah memperbaiki Tower Base Transceiver Station (BTS) 3 Telkomsel.
Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Aqsha Erlangga menjelaskan, peristiwa itu diketahui dari seorang karyawan PTT bernama Ali yang melaporkan via telepon bahwa telah terjadi penyerangan.
Dari keterangan Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal, 8 orang korban yang meninggal dunia tersebut berinisial B, R, BN, BT, J, E, S dan PD.