SUKABUMIUPDATE.com - Mantan wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK menyebut peran para pemuda Sukabumi lulus STM dalam pembangunan PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) di Poso. Menurut JK, saat itu tim Kalla Group sempat bingung untuk menuntaskan pembangunan PLTA Poso Energy 515 MW dan PLTA Malea Energy 90MW di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
Saat ini
telah rampung membangun PLTA Poso Energy 515 MW dan PLTA Malea Energy 90MW di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 sekaligus Pendiri Kalla Group, Jusuf Kalla atau JK mengaku mengandalkan tim tamatan STM asal Sukabumi untuk mengerjakan pembangunan yang sangat sulit.
Hal ini diungkap JK dalam video yang kembali ditayangkan oleh kanal YouTube Sekretariat Presiden, pada Jumat 25 Februari 2022 kemarin. Dalam video itu JK mengatakan, pembangunan yang sulit itu yakni memasang turbin seberat 80 ton.
Menurutnya, pemasangan turbin itu harus presisi karena kalau salah sedikit bisa merusak semuanya. "Ada satu yang sulit yaitu turbin seberat 80 ton, gimana masangnya karena satu mili pun enggak boleh salah, harus betul presisi," kata JK.
JK sempat meminta perusahaan BUMN di bidang konstruksi untuk mengerjakannya. Namun mereka mengaku tidak bisa. Sampai akhirnya JK menemukan sebuah tim di mana orang-orangnya merupakan lulusan STM dan pernah bekerja di luar negeri.
Ternyata mereka mampu melakukannya. JK menyebut meskipun mereka hanya lulusan STM, namun upahnya mencapai ratusan juta karena kinerjanya yang sangat bagus. "Kalau di luar orang Jepang, China, tapi kalau di kita orang Sukabumi, itu potensi kita luar biasa," ujarnya dikutip dari suara.com.
Selain itu, JK menegaskan bahwa pembangunan dua PLTA tersebut didukung oleh pekerja lokal. Hanya sekitar 20 persen pekerja profesional yang ikut bekerja karena memiliki pengalaman.
"Di proyek ini bekerja 2.000 orang dan 80 persen tenaga lokal, hanya chief engineer yang datang punya pengalaman," ucapnya. Lebih lanjut, sebelum memutuskan membangun PLTA, JK melihat adanya potensi di Poso yang berasal dari air.
Menurutnya air sungai di Poso itu selama ini hanya terbuang ke laut. Oleh sebab itu, JK mencari cara bagaimana air itu bisa dimanfaatkan untuk menjadi tenaga listrik.
"Ada dua macam PLTA, ada dengan bendungan ada run of river, ini artinya langsung dari sungai tidak ada bendung yang besar karena itu sulit karena ada masyarakat yang bernegosiasi, karena itu memakai run of river," jelasnya.
Dari pemanfaatan air sungai itu, JK menyebut akan ada pasokan listrik 515 megawatt dan 90 megawatt dari PLTA Malea. "Karena itulah kami dengan tiga alasan bagaimana mensejahterakan rakyat di sini, bahwa seperti kata pak gubernur memberikan listrik ke empat provinsi, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat," imbuh JK.
SUMBER: SUARA.COM