SUKABUMIUPDATE.com - Tiga perempuan asal Bandung menjadi korban dalam bentrokan dan kerusuhan di tempat Karaoke Double O, Sorong, Papua Barat. Perempuan asal Bandung yang tewas dalam insiden tersebut adalah Afifa (dancer), Klara (DJ) dan Nanin (dancer).
Kepala Divisi (Kadiv) Humas Mabes Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo menyebut, ada 18 korban tewas dalam insiden tersebut. 17 diantaranya meninggal terbakar saat berada di dalam karaoke Double O. Sedangkan, satu korban lainnya meninggal akibat penganiayaan.
Jumlah ini meralat data sebelumnya yang menyebut korban meninggal sebanyak 19 orang. "Untuk korban berubah, 17 yang terbakar di tempat hiburan malam Double O dan satu meninggal akibat penganiayaan," kata Dedi kepada wartawan, Selasa (25/1/2022) dikutip dari Suara.com.
Dedi menyebut nama-nama panggung korban yang terbakar di tempat karaoke Double O. Mereka rata-rata berprofesi sebagai penyanyi, pelayan, hingga lady escort (LC) alias pemandu lagu.
"Sebagian masih menggunakan nama panggung, bukan nama asli," beber Dedi.
Berikut 17 nama korban yang tewas terbakar:
Mimi, perempuan (dancer)
Afifa, perempuan/Bandung (dancer)
Rista, perempuan/Kalimantan (dancer)
Ami, perempuan/Medan (vokalis)
Meilan, perempuan/Dayak (vokalis)
Kris, laki-laki/Surabaya (vokalis)
Dezra, laki-laki-Surabaya (gitaris)
Yanra, laki-laki/Surabaya (bass)
Soni , laki-laki/Surabaya (drummer)
Kleo Indah, perempuan/Padang (DJ)
Klara, perempuan/Bandung (LC)
Fikram, laki laki/Sorong (bartender)
Ica, perempuan/Sorong (waitress)
Nanin, perempuan/Bandung (dancer)
Edith Tri Putra, laki-laki (supplier minuman)
Ferman Syahputra, laki-laki (supplier)
Ridwan Dodoh, laki-laki (supplier).
SUMBER: SUARA.COM