SUKABUMIUPDATE.com - Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP Golkar Zainudin Amali menuturkan Partai Golkar tetap bertekad mengusung Ketua Umum Airlangga Hartarto dapat maju sebagai calon presiden atau capres 2024 mendatang.
Dengan modal perolehan kursi DPR pada 2019 lalu yang belum mencapai 20 persen atau urutan kedua di bawah PDI Perjuangan, Golkar siap berkolaborasi dengan partai lain.Termasuk mengkaji sejumlah sosok yang bisa dijadikan bakal wakil calon presiden.
Menteri Pemuda dan Olahraga itu menyebut ada setidaknya tiga kriteria yang kelak bisa dipasangkan dengan Airlangga.
"Kriteria pertama, kami butuh pendamping Airlangga yang bisa saling mengisi, yang paling penting ada chemistry-nya, kalau tidak ada susah akan jalan," kata Zainudin di Yogyakarta, Ahad, 23 Januari 2022, dikutip dari Tempo.
"Yang ketiga, cawapres itu musti bisa menempatkan diri sesuai tugas yang diberikan, jangan tiba tiba dia ditempatkan sebagai cawapres tapi malah bergaya seperti capresnya. Itu tidak sesuai perjuangan kami," kata Zainuddin.
Zainuddin belum mau membeberkan siapa sosok yang kira kira masuk dalam kriteria yang dicari itu. Namun, ia mengatakan cawapres tersebut mesti memiliki visi yang sama dalam memandang ke-Indonesia-an.
"Jangan sampai dapat orang yang berbeda memandang ke-Indonesia-an, karena Golkar itu adalah partai tengah, yang menjunjung pluralisme, NKRI, Pancasila, dan Bhinneka Tunggal Ika. Itu syarat utama kami memilih calon pasangan Airlangga," ujar dia.
Hanya saja, ujar Zainuddin, saat ini Golkar tengah berupaya agar dapat mengusung calon presiden sendiri pada 2024 dengan menggenjot 20 persen kursi di DPR sesuai UU Nomor 7 tahun 2017.
"Pada pemilu legislatif 2019 lalu perolehan Golkar di DPR sebesar 14,78 persen, jika itu belum tercapai maka kami perlu bekerja sama dengan partai-partai lain untuk mengusung calon presiden," kata dia.
Di sisi lain, sejumlah survei menemukan elektabilitas Airlangga tak begitu moncer sebagai capres 2024. Survei SMRC yang dirilis Desember 2021 menyatakan elektabilitas Airlangga berada di papan bawah dengan angka 0,6 persen.
SUMBER: TEMPO