SUKABUMIUPDATE.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) akan menggelar kembali pembelajaran tatap muka (PTM) penuh pada Januari 2021. Menanggapi rencana tersebut Ikatan Dokter Anak Indonesia atau IDAI memberikan beberapa rekomendasi agar PTM bisa berjalan lebih baik.
Dalam acara virtual bertajuk ‘Dukungan Multisektoral untuk Kejar Imunisasi’ Ketua Umum IDAI, Piprim Basarah Yanuarso, menjelaskan bahwa pihaknya sudah membuat update rekomendasi terbaru terkait PTM. “Tidak ada perubahan, tetap kami rekomendasikan vaksin sebagai syarat PTM, tapi pelaksanaan PTM di lapangan bukan ranah kami,” ujar dia pada Senin, 29 November 2021.
Di dalam rekomendasinya, IDAI menjelaskan pelaksanaan kembali PTM harus memprioritaskan segi keamanan semua pihak. Selain vaksinasi, penggunaan masker secara benar juga direkomendasikan untuk anak berusia dua tahun ke atas, dan wajib dikenakan saat berkegiatan di dalam ruangan.
Selain itu, IDAI juga meminta agar jarak antarsiswa saat berada di dalam kelas minimal 1,8 meter dengan tetap menjalankan protokol kesehatan secara disiplin. “Dan semua harus terbuka, tidak boleh disembunyikan, jika ada yang sakit harus testing dan tracing, serta harus diberikan treatment dengan benar, termasuk kebersihan dan disinfeksi saat terdapat klaster sekolah," ujarnya.
Selain itu, IDAI juga merekomendasikan agar semua warga sekolah, baik siswa, guru, dan staf yang menunjukkan tanda dan gejala infeksi harus dirujuk atau memiliki akses ke fasilitas kesehatan untuk dilakukan uji diagnosis atau perawatan sesuai indikasi. Pedoman lokal yang digunakan masing-masing sekolah harus menekankan pada strategi pencegahan berlapis dan konsisten.
Senada dengan Piprim, dokter spesialis anak konsultan, Anggraini Alam, mengingatkan bahwa pada prinsipnya PTM harus dibarengi dengan disiplin protokol kesehatan. “Ingat vaksinasi bukan hanya satu hal yang membuat agar tidak tertular, jadi prokes yang harus kita pegang, disiplin,” katanya lagi.
SUMBER: TEMPO.CO