SUKABUMIUPDATE.com - Pengusaha media menegaskan, bisnis media perlu mendapat dukungan dari stakeholder terutama pemerintah sebagai regulator, agar bisnisnya sehat dan konten berkualitas.
Kedua hal tersebut tak bisa dipisahkan, bisnis media yang sehat sangat berkaitkan dengan hasil produknya. Secara prinsip media berita berkewajiban memproduksi berita atau konten yang berkualitas agar informasi bisa dipahami secara baik oleh pembaca atau masyarakat.
Gagal menerjemahkan maksud atau memang sejak awal pesan berita salah, maka bisa membuat kekacauan di dalam masyarakat.
Banyak peristiwa kerusuhan atau aksi-aksi masyarakat dipicu oleh informasi yang tidak benar.
Teten Indra Abdillah Komisaris Utama PT New Inspirator, mengatakan produk jurnalistik berkualitas menjadi sia-sia jika tak ada dukungan dari pemerintah atau pembuat aturan.
"Usaha membuat produk berkualitas akan menjadi sia-sia kalau tak didukung oleh pemerintah. Media menjamur, filternya harus ketat," ujar pengusaha media ini di acara seminar bertema "Bisnisnya Sehat Kontennya Berkualitas" rangkain pelantikan pengurus AMSI Jabar 2020-2023 di Hotel Trans Bandung, Sabtu (27/11/2021).
Teten mengeluhkan praktik bermitra di pemerintah yang cenderung mengakomodir semua media, dengan filter yang longgar. "Banyak media-media resmi mengikuti aturan, ditabrak oleh media-media abal-abal," ujarnya.
Menurutnya, jumlah media online di Jawa Barat sudah ratusan, tapi yang tercatat menjadi anggota AMSI masih puluhan.
Artinya, banyak konten yang sudah diserap oleh masyarakat dan di dalamnya ada peluang masuknya informasi hoaks dan menimbulkan kegaduhan di masyarakat.
Dia meminta kepada pemerintah untuk memfilter antara media yang sudah mengikuti aturan dan produknya berkualitas dan media yang asal berdiri.
Faiz Rahman dari Diskominfo Jabar mengatakan, saat ini Pemprov Jabar dihadapkan dengan banyaknya media online yang tumbuh bak jamur di musim hujan.
Namun, mereka yang bermitra dengan pemerintah adalah media-media yang sudah memiliki legalitas lengkap dan sesuai dengan peruntukannya.
"Kami terus mendorong media-media tumbuh menjadi media yang sehat. Kalau ada yang perlu dibantu, tentu kami bantu. Termasuk misalnya soal penyelenggaraan uji kompetensi wartawan, tujuannya agar produk jurnalistiknya berkualitas," ujarnya.