Tujuh BUMN yang Bakal Dibubarkan, Berikut Deretan Masalahnya

Jumat 24 September 2021, 12:15 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir bakal membubarkan tujuh perusahaan pelat merah pada tahun ini, salah satunya karena sudah lama tak beroperasi. Penutupan BUMN itu mempertimbangkan nasib para pegawai perusahaan. "Ini kan kasihan juga nasib para pegawainya terkatung-katung," kata Erick dalam keterangan resmi, Kamis, 23 September 2021.

Namun perlu proses panjang untuk menutup perusahaan BUMN. Sehingga, Erick telah meminta dukungan dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Termasuk, semua menteri dan DPR agar mendukung rencana tersebut. D sisi lain, upaya restrukturisasi terhadap BUMN ini juga sudah dilakukan pada laporan Kementerian BUMN tahun 2019. Lima dari tujuh perusahaan masuk dalam program restrukturisasi.

1. PT Industri Gelas (Persero)

Pada 2019, laporan menyebutkan bahwa Industri Gelas atau Iglas melakukan proses inbreng saham kepada PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) atau PPA. PPA ditunjuk sebagai agen penyehatan BUMN. Lalu, ada beberapa restrukturisasi dilakukan, seperti penyewaan lahan dan bangunan. Kerugian Iglas pun turun dari Rp 4,9 miliar pada 2018 menjadi Rp 3,1 miliar pada 2019.

Saat itu, rencana penghentian operasi pun juga sudah disiapkan. "Stop operasi menghentikan beban biaya operasional sebesar Rp 5 miliar," demikian tertulis dalam laporan tersebut. Lalu pada September 2021, PPA diketahui telah menyelesaikan hak eks karyawan degan cara membeli aset Iglas. Dana penjualan di Iglas dipakai untuk membayar pesangon kepada 429 eks karyawannya.

2. PT Merpati Nusantara Airlines (Persero)

Seperti Iglas, Merpati pun merugi. Merpati juga disebutkan telah berhenti beroperasi sejak Februari 2014. Lalu, seluruh fasilitas produksi pesawat terbang berusia di atas 30 tahun dan dalam kondisi rusak. Akhirnya dilakukanlah upaya restrukturisasi. Laporan 2019 menyebut upaya ini telah memangkas kerugian maskapai dari Rp 626 miliar pada 2018 menjadi Rp 69,6 miliar pada triwulan III 2019.

Tapi setahun kemudian, Merpati tetap terlibat dalam proyek bersama BUMN lain. Oktober 2020, Kementerian BUMN melaporkan Merpati bersama 4 BUMN lain akan membangun mega proyek perkeretaapian di negara Kongo. Tapi hingga tahun ini, masalah masih merundung perusahaan ini. Sejumlah mantan pilot Merpati Airlines melayangkan surat terbuka kepada Presiden Jokowi.

Mereka menuntut hak pesangon yang belum dituntaskan oleh perusahaan pelat merah itu. Surat tersebut dikirim sejak 17 Juni 2021 dan telah memperoleh tanda terima. "Selain ke Presiden (Jokowi), kami mengirimkan surat itu ke Wakil Presiden, Menteri BUMN, Menteri Keuangan, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Perhubungan, Komnas HAM, Komisi VI DPR, dan Ombudsman," ujar perwakilan pilot, Anthony Ajawaila pada Rabu, 23 Juni 2021.

photoMenteri BUMN Erick Thohir. - (Suara.com/Fadil)

3. PT Kertas Leces (Persero)

Dalam laporan 2019, Kertas Leces disebut telah berhenti beroperasi sejak 2015. Penyebabnya karena pasokan bahan baku tidak tersedia, dan tidak memiliki bisnis yang terintegrasi. Selain itu, alat produksi mesin pulp dan kertas sudah berumur tua mengakibatkan operasional tidak efisien.

Upaya restrukturisasi juga dijalankan, sehingga kerugian Kertas Leces turun dari Rp 232 miliar pada 2016 menjadi Rp 89 miliar pada 2018. Tapi di sisi lain, Kertas Leces juga sudah dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Surabaya.

4. PT Kertas Kraft Aceh (Persero)

Dikutip dari bisnis.com melalui Tempo pada November 2018, perusahaan ini telah menghentikan operasi karena menghadapi beberapa kendala operasional yang berimbas pada kondisi keuangan. Di tahun tersebut, Kertas Kraft Aceh juga mengajukan permohonan pernyataan pailit di Pengadilan Niaga Medan.

Sementara pada 2019, sudah ada rencana melakukan merger Kertas Kraf Aceh dan Kertas Leces. Tapi, perusahaan ini tak mampu bertahan. Salah satu masalah yang terjadi yaitu karena mesin-mesin produksi yang sudah tua.

5. PT Industri Sandang Nusantara (Persero)

Industri Sandang Nusantara adalah perusahaan negara di bidang tekstil. Perusahaan ini diketahui masih memproduksi masker di tengah pandemi saat ini. Dikutip dari laman resmi, ptisn, perusahaan ini memproduksi market dengan merek Insan Mask. Porduksi ini terlihat dari surat izin edar yang mereka terima dari Kementerian Kesehatan pada 20 November 2020.

Pada 2019, kondisi perusahaan juga disebut mulai membaik. Tapi, beberapa upaya restrukturisasi memang dilakukan, salah satunya melepas aset berupa mesin dan persediaan yag tak digunakan, untuk menambah modal operasional.

6. PT Istaka Karya (Persero)

Istaka yang merupakan BUMN karya juga diketahui masih beroperasi. Sebelumnya, Erick bahwa resmi mengangkat Ketua Umum Pusat Pemuda Muhammadiyah Sunanto alias Cak Nanto menjadi Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen PT Istaka Karya (Persero).

Nama Istaka tidak masuk dalam program restrukturisasi 2019. Meski demikian, perusahaan ini tetap jadi salah satu yang terlibat dalam restrukturisasi oleh PPA. Di saat yang bersamaan, sejumlah masalah juga terjadi seperti manajemen yang berbulan-bulan belum terima gaji.

7. PT Pembiayaan Armada Niaga Nasional (Persero)

Terakhir yaitu Pembiayaan Armada Niaga Nasional atau PANN. Pada 2 Desember 2019, perusahaan ini menjadi salah satu perbincangan dalam rapat kerja antara Komisi Keuangan DPR dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

"Interupsi, saya ingin tahu PT PANN ini apa Bu? Saya baru dengar ini persero PT PANN," ujar anggota komisi dari Golkar, Misbakhun dalam rapat. Setali tiga uang, Sri Mulyani pun ternyata juga baru tahu ada PT PANN.

Masih di bulan yang sama, Erick pun sudah memberi sinyal akan menutup PANN. Ia menyebut PANN beroperasi di luar bisnis utama atau core bisnis perusahaan. Awalnya beroperasi sebagai perusahaan pembiayaan kapal. Tapi belakangan malah merambah ke kapal udara atau pesawat. "Jadi bukan kapal udara, nanti ada kapal yang lain, kapal-kapalan," kata Erick Thohir pada 4 Desember 2019 lalu.

SUMBER: TEMPO

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Tags :
Berita Terkini
Sukabumi Memilih31 Januari 2025, 02:09 WIB

Termasuk Sukabumi, Nasib 11 Sengketa Pilkada Di Jabar Diputuskan 4-5 Februari

Mahkamah Konstitusi (MK) dijadwalkan akan membacakan putusan dismissal terhadap setiap sengketa Pilkada 2024. Dari seluruh sengketa yang ada, sebelas diantaranya terjadi di Jawa Barat, pada 4-5 Februari 2025.
Hakim MK dalam sidang perdana sengketa hasil Pilbup Sukabumi 2024. (Sumber : YouTube/Mahkamah Konstitusi)
Keuangan30 Januari 2025, 22:49 WIB

Fokus 3 Program Prioritas, Pemprov Jabar Kaji Efisiensi APBD 2025 hingga Rp4 Triliun

3 Program yang menjadi prioritas Pemprov Jabar di APBD 2025 adalah pembangunan jalan, elektrifikasi dan pembangunan ruang kelas baru.
Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin saat memimpin rapat pembahasan tindak lanjut Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi APBD 2025, Kamis (30/1/2025). | Foto: Humas Jabar
Sukabumi30 Januari 2025, 22:41 WIB

Izin Tak Kunjung Diurus, DPMPTSP Sukabumi Tegas Minta Proyek Tambak Udang Di Minajaya Ditunda

Kepala DPMPTSP Kabupaten Sukabumi, Ali Iskandar, mengatakan surat teguran tertulis sudah dilayangkan sebanyak dua kali kepada pihak perusahaan PT. Berkah Semesta Alam selaku pengembang proyek Pembesaran Crustasea Air Payau.
Lokasi proyek tambak udak di Minajaya, Desa Buniwangi, Surade, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Aplikasi30 Januari 2025, 22:33 WIB

Dinkes Kabupaten Sukabumi Sosialisasi Penggunaan e-Katalog Versi 6.0, Ini Tujuannya

Sosialisasi ini agar proses pengadaan barang dan jasa di lingkungan Dinas Kesehatan dapat berjalan sesuai aturan yang berlaku.
Kegiatan sosialisasi Dinkes Kabupaten Sukabumi terkait implementasi e-Katalog versi 6.0 (Sumber Foto: Turangga Anom)
Sukabumi30 Januari 2025, 21:30 WIB

Kades Di Lengkong Sukabumi Kembali Didemo Soal ADD, DPMD Minta Warga Tunggu Hasil Inspektorat

Aksi demontrasi warga ini merupakan kedua kalinya menuntut transparansi penggunaan Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD), serta PBB.
Kepala Bidang Pemerintahan Desa DPMD Kabupaten Sukabumi, Hodan Firmansyah saat memberikan penjelasan kepada para demonstran | Foto : Ragil Gilang
Kecantikan30 Januari 2025, 21:00 WIB

6 Manfaat Eksfoliasi Sebelum Tidur Malam, Bantu Kulit Tampak Lebih Cerah!

Meski bagus untuk dilakukan, jangan Eksfoliasi terlalu sering, namun cukup 2-3 kali seminggu agar kulit tidak iritasi.
Ilustrasi. Eksfoliasi membantu mengangkat sel-sel kulit mati yang menumpuk di permukaan kulit. (Sumber : Freepik/@freepik)
DPRD Kab. Sukabumi30 Januari 2025, 20:58 WIB

Dalam Bentuk 4 Komitmen, DPRD Kawal Aspirasi Guru Honorer R3 Kabupaten Sukabumi

DPRD Kabupaten Sukabumi memahami apa aspirasi para guru honorer R3 dan siap memperjuangkan kepastian hukum bagi mereka.
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali saat menunjukan hasil kesepakatan audiensi dengan perwakilan forum guru honorer R3. (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi30 Januari 2025, 20:27 WIB

Penyerahan Ijazah Gratis Tuai Kekhawatiran dari Kepsek Sekolah Swasta di Sukabumi

Kebijakan Gubernur Jabar terpilih Dedi Mulyadi soal penyerahan ijazah gratis disebut bisa matikan sekolah swasta jika tidak dibarengi dengan solusi yang bijak.
Kepala SMK Jamiyyatul Aulad Palabuhanratu Sukabumi, Andriana (kiri), saat menyerahkan ijazah gratis kepada siswanya, Kamis (30/1/2025). Hal itu sesuai permintaan Dedi Mulyadi. (Sumber Foto: Istimewa)
Sukabumi30 Januari 2025, 20:24 WIB

Pengunjung Minta Maaf Usai Viral, Akui Tak Sengaja Keluhkan Tarif Di Pantai Citepus Sukabumi

Setelah video tersebut viral dan memicu banyak reaksi dari warga, pengunggah video yang diketahui bernama NH (38), seorang warga Desa Gunung Karamat, Kecamatan Cisolok, akhirnya memberikan klarifikasi dan meminta maaf
Pengunjung Pantai RTH Citepus Palabuhanratu Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Musik30 Januari 2025, 20:00 WIB

16 Konser Musisi Internasional di Jakarta pada Februari 2025, Setiap Minggu Ada

Februari 2025 menjadi bulan cukup padat untuk Indonesia karena akan ada konser dari musisi Internasional baik itu Korea Selatan maupun Amerika Serikat.
16 Konser Musisi Internasional di Jakarta pada Februari 2025, Setiap Minggu Ada (Sumber : Instagram/@mecimapro)