SUKABUMIUPDATE.com - Kominfo (Kementerian Komunikasi dan Informatika) hari ini, Selasa (10/8/2021) melantikan Usman Kansong sebagai Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik atau Dirjen IKP.
Ia menyampaikan target terdekat yang akan dicapainya sebagai Dirjen IKP Kominfo. Menurut Usman, pekerjaan paling dekat dan penting yang harus dilaksanakannya adalah menggencarkan kampanye memakai masker dalam rangka penanganan pandemi Covid-19.
"Target itu asalnya 85 persen, kita harus mencapai di September 90 persen. Itu yang mesti kita kejar dahulu. Lalu paralel yang lain dilakukan," kata Usman dalam konferensi pers, Selasa, 10 Agustus 2021.
Lulusan Doktor Komunikasi dari Universitas Indonesia ini merencanakan terobosan-terobosan anyar di bidangnya. Namun, terobosan itu baru akan disampaikan setelah persiapan rampung.
Tapi kami rencanakan bagaimana jalin komunikasi dengan baik kepada stakeholder dan media. Sekarang sedang kami siapkan," ujar Usman.
Menempati posisi Dirjen IKP, Usman mengungkapkan ada tiga tantangan yang mesti dihadapi. Tantangan pertama adalah transformasi Kementerian Penerangan menjadi Kementerian Kominfo.
Ia berujar transformasi itu membuat proses komunikasi publik yang mulanya tersentralisasi menjadi terdistribusi. Karena itu, seorang Dirjen IKP harus bisa mengorkestrasi atau menggerakkan harmoni komunikasi publik pemerintah sehingga dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.
Tantangan kedua, kata dia, adalah merebaknya hoaks, misinformasi, disinformasi, hingga malinformasi seiring dengan berkembangnya era digital. Ia mengatakan beredarnya informasi keliru harus ditangani dengan berbagai program dan langkah.
"Misalnya harus melakukan literasi digital yang sudah diluncurkan presiden, lalu teman-teman berkontribusi melakukan fact check, tentu juga kita menuntut tanggung jawab dan kontribusi platform, seperti Facebook, Google, Twitter, Instagram, dan lainnya," kata Usman.
Pasalnya, menurut dia, hoaks banyak beredar di platform-platform digital tersebut. Untuk menangkal penyebaran hoaks, ia juga akan menggandeng pelaku jurnalistik untuk berkontribusi.
Adapun tantangan ketiga yang dihadapi adalah penanganan pandemi. "Bahwa kita harus kampanye secara masif, terutama untuk kampanye memakai masker. kemudian 2 M lainnya. ini tantangan juga mengampanyekan 3T dan vaksinasi. Supaya kita bisa mengendalikan pandemi ini," kata Usman.
Setelah melantik Usman, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate berharap agar bawahannya tersebut dapat melakukan orkestrasi komunikasi publik pemerintah. Ia pun berharap dengan pengalaman panjang Usman sebagai jurnalis, komunikasi publik pemerintah bisa lebih efektif dan mudah dipahami masyarakat.
Mengutip tempo yang menyitir situs Indonesian Presidential Studies, Usman memiliki pengalaman di sejumlah media nasional. Dia sempat bekerja di Harian Republika selama lima tahun mulai 1995 hingga 2000. Selepas keluar dari Republika, Usman menjabat sebagai News Current Affairs Manager Metro TV selama sembilan tahun.
Pria kelahiran Jakarta, 13 April 1970, ini menamatkan kuliah pasca-sarjana jurusan Sosiologi di Universitas Indonesia pada 2005 atau saat ia bekerja di Metro TV. Dia juga menempuh pendidikan doktoral untuk Ilmu Komunikasi di Universitas Indonesia.
Saat menjadi mahasiswa S-1 di USU Medan, Usman pernah didapuk sebagai Sekretaris Umum Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat periode 1992-1993. Ia juga menjabat sebagai Sekretaris Umum Senat Mahasiswa pada 1993-1994.
SUMBER: TEMPO.CO