SUKABUMIUPDATE.com - Salah seorang tenaga kerja asing atau TKA Cina yang positif Covid-19 mendatangi Indonesia, tepatnya ke Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur, Maluku. Pria yang diketahui bernama Cao Changqin tersebut tiba di Kota Bula pada Minggu, 4 Juli 2021. Padahal status Kota Bula dan Kabupaten Seram Bagian Timur saat ini merupakan zona hijau.
Dilansir dari laman Terasmaluku.com melalui Tempo, dua hari setelah kedatangan, Selasa, 6 Juli 2021, Cao memeriksakan kondisi kesehatannya di Rumah Sakit Umum Daerah Bula setelah mengalami demam, flu, dan batuk. Hasil tes swab antigen menunjukkan pria yang diketahui sebagai investor atau surveyor itu terbukti terinfeksi Covid-19 dan harus menjalani isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah Bula.
Menanggapi kasus masuknya WNA positif Covid-19 ke Bula, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Kabupaten Seram Bagian Timur, Noaf Rumauw mendesak Satuan Gugus Tugas atau Satgas Covid-19 untuk lekas memperketat penjagaan di setiap pintu masuk dari berbagai daerah ke kabupaten Seram Bagian Timur.
"Terutama di Bandara Kufar. Karena diketahui, satu WNA ini datang ke SBT melalui jalur udara," kata Noaf Rumauw kepada wartawan, Jumat malam, 9 Juli 2021, yang dikutip dari Tempo pada Senin, 12 Juli 2021.
Sebagai Ketua DPRD Kabupaten Seram Bagian Timur, Noaf meminta Satgas Covid-19 agar serius dalam bekerja. Pihaknya menekankan jangan sampai Satgas Covid-19 baru bergerak melakukan pencegahan setelah adanya paparan kasus Virus Corona di Kabupaten Seram Bagian Timur.
Menurutnya, tim Satgas Covid-19 sudah semestinya memperketat penjagaan di semua penjuru pintu masuk Kabupaten SBT tersebut. "Tim Covid-19 bergerak cepat, jangan sampai ada kasus, baru bergerak," katanya.
Noaf juga mendesak Satgas Covid-19 untuk segera melakukan penyekatan di beberapa wilayah Kabupaten Seram Bagian Timur. Khususnya bagi warga yang datang dari kota Ambon dan Masohi yang langsung ke Bula. "Pintu masuk ke SBT itu harus diperketat penjagaan. Serta pintu masuk transportasi udara di Bandara Kufar," kata dia.
Selain itu, Noaf mengingatkan perusahaan minyak di Bula yang memperkerjakan tenaga kerja dari luar, yakni PT Citik dan PT Carlez, agar di masa Pandemi Covid-19 ini tidak mendatangkan tenaga kerja dari luar. Sebab menurutnya, kedua perusahaan tersebut banyak memasok tenaga kerja asal negeri tirai bambu.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera atau PKS ini juga mengingatkan PT Citik dan PT Carlez, perusahan minyak di Bula, agar di masa Pandemi Covid-19 ini jangan dulu mendatangkan tenaga kerja dari luar, termasuk TKA Cina. "Untuk perusahaan PT Citik dan PT Carlez diperketat. Karena mereka banyak tenaga kerja dari Cina," kata Noaf.
Sumber: Tempo