SUKABUMIUPDATE.com - Hari ini para pegiat perlindungan Anak di Indonesia berkabung. Sahabat anak Indonesia Dhanang Sasongko yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Komisi Nasional atau Komnas Perlindungan Anak meninggal dunia setelah belasan hari dirawat akibat Covid 19.
Informasi duka ini dikabarkan langsung oleh Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait kepada sukabumiupdate.com, Senin (21/6/2021). Pejuang pendidikan yang memerdekakan anak ini sempat dirawat selama 15 hari di RS Budi Asih Bekasi.
"Kejamnya serangan virus corona. Beliau menghembuskan nafasnya terakhirnya pagi ini. Almarhum meninggalkan seorang istri dan seorang anak," jelas Aris dalam keterangan tertulis.
Bagi Arist, Dhanang Sasongko tak hanya idealis loyalis pada gerakan pendidikan. Direktur PAUD Institut ini sangat loyal pada gerakan perlindungan anak, "Hidupnya hanya untuk membela anak dan kesehariannya untuk dunia pendidikan," sambungnya.
Baca Juga :
Bahkan demi kepentingan terbaik anak dalam situasi pandemi Covid 19 ini almarhum terus bergerak melakukan aktivitasnya bersama anak dan pegiat-pegiat perlindungan anak di berbagai daerah di Indonesia.
Dhanang juga dikenal getol mendorong dan menggerakkan destinasi pariwisata di tanah air ramah anak dan bebas dari segala bentuk eksploitasi ekonomi dan seksual. Gerakan itu sudah dimulainya di Lombok, Nias dan NTT dan direncanakan di Toba dan Samosir
Selaku direktur PAUD Institut, Dhanang Sasongko juga terus berjuang untuk perbaikan kesejahteraan guru-guru PAUD di seluruh wilayah Indonesia. Dhanang juga mendorong perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun BUMD untuk membantu mendukung gerakan literasi dengan menyediakan mobil pintar di berbagai daerah.
"Beliau itu penggagas hastag #KOMNAS Perlindungan Anak Selalu Ada untuk Anak Indonesia, serta Gerakan Sejuta Pluit Anti Kekerasan terhadap anak Indonesia dan banyak lagi karya-Karya agung untuk anak Indonesia. Namun Tuhan berkehendak lain, beliau harus menghadap sang penciptanya untuk menyudahi tugas dan tanggungjawabnya. Doa seluruh Dewan Komisioner Komnas Perlindungan Anak, kiranya keluarga yang ditinggalkan almarhum diberikan ketabahan. Sekali lagi Selamat Jalan kawan," pungkas Aris.