SUKABUMIUPDATE.com - Video warung ambruk lantaran tak mampu menampung banyaknya pengunjung yang makan minum siang hari alias godin di bulan suci Ramadhan, menggemparkan jagat media sosial hari ini. Kejadiannya Kamis kemarin 29 April 2021, dan pemilik warung membenarkan jika saat itu banyak yang tengah godin di warungnya hingga bangunan kayu itu ambruk, dan semua masuk ke got hitam dibawahnya.
Dalam video berdurasi 30 detik itu memampangkan warung yang amblas masuk ke dalam kali berwarna hitam. Sontak pemuda-pemuda yang diduga pengunjung itu ikut terperosok dan dipenuhi lumpur, bahkan salah satunya menghitam lumpur got di sekujur tubuh.
Dalam upload-an akun @ Adib Heru Yustian ber-caption, “Kronologi terlalu banyak yang masuk di warung, kayunya ga bisa menahan dan terjadilah ambrol kayu ne ora kuat (kayunya enggak kuat), kebetulan air got butek hitam (air comberan berwarna hitam pekat).”
Lanjut akun tersebut, “Lokasi: warung depan indomaret, timur SMK bhina tunas bhakti Desa Kebon Sawahan, Juwana, Pati,”di grup Komunitas Anak Asli Pati (KAAP).
Video yang diketahui diunggah pada 12 jam lalu itu pun, kebanjiran ribuan komentar ngakak dari warga net.
“Azab mangan ora towo towo (Azab makan gak berbagi),” sambung @Noor Shahrazad, Double kick kui arane....seger lek mangan...seger pula aroma got. (segar makananannya, segar pula aroma gotnya).”
Usut punya usut, kejadian tersebut memang terjadi di warung depan STM BTB Desa Kebonsawahan, Kecamatan Juwana, Pati. Pemilik warung kopi, Dewi saat dikonfirmasi mengatakan, peristiwa nahas tersebut terjadi pada jam 10.00 WIB, Kamis (29/4/2021) kemarin.
“Awalnya ada enam orang yang ngopi di warung saya, mereka anak sekolah, SMK kayaknya,” ujarnya, Jumat (30/4/2021).
Tak berapa lama, enam orang tersebut memanggil teman-temannya melalui sambungan telepon seluler. “Habis telepon, datang enam orang temannya ke sini,” jelas perempuan berusia 35 tahun itu.
Setelah belasan pemuda itu hendak membayar, terang Dewi, mendadak temannya datang menyusul. Acara ngopi-ngopi pun berlanjut hingga di dalam warung yang berada di atas kali itu pun dipenuhi pengunjung hingga berjumlah total 20-an orang.
“Iya mereka semua ada di dalam warung. Mungkin karena gak kuat ya makanya warung ambrol,” keluhnya.
Disebutkan Dewi, warungnya terbuat dari kayu jati dan bambu. Posisinya sendiri, tepat berada di atas kali dan di pinggir jalan raya.
“Padahal baru 1 tahun ini buka warung untuk makan. Malah ambrol gini,” pungkasnya.
SUMBER: SUARA.COM