Jawab Kritik Emil Soal Silicon Valley Sukabumi, Tiga Kampus Diklaim Siap Gabung

Rabu 14 April 2021, 15:36 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Ketua Pelaksana PT Kiniku Bintang Raya KSO Budiman Sudjatmiko menanggapi keinginan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil soal pembangunan Bukit Algoritma atau Silicon Valley ala Indonesia di Sukabumi agar tidak sekadar gimik.

Budiman mengatakan dalam perencanaan proyek tersebut, Bukit Algoritma akan mengintegrasikan kawasan riset dan industri. "Kami sudah pikirkan ada education center," ujar Budiman dikutip dari Tempo, Rabu, 14 April 2021.

Budiman mengklaim PT Kiniku Nusa Kreasi dan PT Bintang Raya Lokalestari sebagai perusahaan yang membentuk KSO atau kerja sama operasional telah meneken nota kesepahaman (MoU) dengan tiga kampus. Ketiga kampus itu ialah Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Padjadjaran.

Menurut Budiman Institut Pertanian Bogor akan mengerjakan riset-riset yang berhubungan dengan pertanian. Sedangkan pengembangan kecerdasaan teknologi diserahkan kepada Institut Teknologi Bandung. Selanjutnya, Universitas Padjadjaran akan mengembangkan riset yang berhubungan dengan kesehatan.

"Kami sudah alokasikan 25 hektare untuk masing-masing kampus itu, untuk riset dan lain-lain," tuturnya.

photoDesain Bukit Algoritma yang akan dibangun di wilayah Cikidang dan Cibadak Kabupaten Sukabumi. - (Dok. PT Amarta Karya)

Sebelumnya diberitakan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengingatkan agar pembangunan Bukit Algoritma atau disebut Silicon Valley yang rencananya akan dibangun oleh pihak swasta di wilayah Cikidang dan Cibadak Kabupaten Sukabumi, tidak hanya sekadar gimik. 

Pria yang akrab disapa Kang Emil ini menuturkan pembangunan "Silicon Valley-nya Indonesia" tersebut harus berdasarkan tiga komponen."Saya edukasi ilmunya, ya, kenapa Silicon Valley (di Amerika Serikat) sukses? Saya kasih tahu, karena di sana ada kumpulan universitas berdekatan dengan kumpulan industri-industri, berkumpul dengan finansial institusi," kata Ridwan, Selasa, 13 April 2021.

Tiga komponen yang dimaksud Emil adalah universitas sebagai lembaga riset, industri yang menggunakan hasil riset, dan investor. "Kalau tiga poin tadi tidak hadir dalam satu titik, yang namanya istilah Silicon Valley itu hanya gimmick branding saja," katanya.

"Jadi tetap, niatnya saya respons saya dukung, tapi hati-hati kepada semua orang yang dikit-dikit bilang mau bikin Silicon Valley," tambah ia.

Seperti diketahui sejumlah perusahaan swasta akan membangun pusat pengembangan industri dan teknologi 4.0 serta sumber daya manusia di wilayah Cikidang dan Cibadak Kabupaten Sukabumi. Proyek bernama Bukit Algoritma ini akan dibangun di atas lahan seluas 888 hektare dengan dana awal senilai Rp 18 triliun.

Dua perusahaan swasta yang berencana membangun proyek tersebut adalah PT Kiniku Nusa Kreasi dan PT Bintang Raya Lokalestari. Keduanya telah membuat sebuah perusahaan kerja sama operasional atau KSO bernama PT Kiniku Bintang Raya, yang ketua pelaksananya diisi oleh Budiman Sudjatmiko, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang merupakan Komisaris PT Perkebunan Nusantara V. 

Bukit Algoritma itu akan disulap bak Silicon Valley di Amerika Serikat, yang menjadi pusat perusahaan-perusahaan teknologi global. Mereka juga akan menggandeng salah satu Badan Usaha Milik Negara bidang konstruksi sebagai penggarap, PT Amarta Karya dan telah menandatangani kontrak pada 7 April lalu. 

Penandatanganan kontrak kerja sama ini dilakukan langsung Direktur Utama PT Amarta Karya Nikolas Agung, Ketua Pelaksana PT Kiniku Bintang Raya KSO Budiman Sudjatmiko, dan Direktur Utama PT Bintang Raya Lokalestari Dani Handoko di Jakarta.

Dalam kesempatan tersebut hadir pula Direktur Keuangan PT Amarta Karya Hidayat Wahyudi, Corporate Secretary Brisben Rasyid, Kepala Divisi Keuangan Pandhit Seno Aji, dan Business Development Advisor PT Amarta Karya Oki Fahreza.

Proyek ini terbagi menjadi tiga tahap dengan masa pengerjaan tiga tahun untuk fase pertama, tiga tahun untuk fase kedua, dan lima tahun untuk fase ketiga. Pembangunan proyek pada fase pertama akan merampungkan kawasan seluas 353 hektare. Rencananya, groundbreaking atau pelatakan batu pertama digelar pada Mei mendatang.

Setelah selesai dibangun pada tahap pertama, Bukit Algoritma akan mulai beroperasi. Di kawasan ini nantinya berdiri pula pusat sains, theme park, pusat kesehatan, pusat pertanian untuk makanan dan gizi, pusat kebugaran, serta plaza inovasi. Ada pula health center atau pusat kesehatan yang dibangun seperti medical city.

Proyek ini disebut menjadi mimpi jangka panjang. Untuk tahap pertama selama tiga tahun, PT Amarta Karya menjadi mitra kepercayaan untuk membangun infrastruktur, termasuk akses jalan raya, fasilitas air bersih, pembangkit listrik, gedung konvensi, dan sejumlah fasilitas lainnya.

Proyek Bukit Alogaritma ini tidak berdiri di atas lahan kosong. Lahan seluas 888 hektare tersebut adalah milik PT Bintang Raya Lokalestari. Dalam laporan Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK tahun 2018, perusahaan itu tercatat mengusulkan tanah tersebut untuk menjadi KEK Sukabumi dengan kegiatan utamanya: pariwisata, fusi sains, dan teknologi.

Pada 2018 lalu PT Bintang Raya Lolalestari juga getol mengajak kerja sama dua perguruan tinggi ternama di Jawa Barat, Universitas Padjajaran dan Institut Teknologi Bandung. Universitas Padjadjaran ditunjuk sebagai mitra Agro Health Ecopark, sedangkan Institut Teknologi Bandung ditunjuk sebagai mitra NBIC (Nanotechnology, Biotechnology, Information Technology dan Cognitive Science) Innovation Park.

Sepanjang 2019, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga beberapa kali mengajukan sejumlah daerah di wilayah otoritasnya untuk dijadikan KEK. Kata dia, yang paling menjanjikan ada di daerah Cikidang -- yang merupakan tanahnya PT Bintang Raya Lokalestari.

Dikutip dari website Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat, Emil mengajukan tujuh KEK ke pemerintah pusat yang selanjutnya direvisi oleh lintas kementerian.

Ketujuh kawasan tersebut adalah KEK Cikidang (Sukabumi), KEK Pangandaran, KEK Jatigede (Sumedang), KEK Walini (Bandung Barat), KEK Patimban (Subang), KEK Cirebon, dan KEK Kertajati (Majalengka).

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi Memilih22 November 2024, 16:44 WIB

Debat Pilbup Sukabumi: Kata Kedua Paslon soal Isu Perikanan, Cold Storage Jadi Sorotan

Kata kedua Paslon soal isu perikanan dan kelautan dalam Debat Terakhir Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024.
Suasana debat publik terakhir Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024 membahas isu kelautan dan perikanan. (Sumber : YouTube Sukabumiupdate)
Sukabumi22 November 2024, 15:46 WIB

Sukabumi dalam Lingkaran Setan Judi Online

Sadbor merupakan fenomena gunung es kasus judi online di Sukabumi.
Foto ilustrasi tentang kasus judi online di Sukabumi. | Foto: SU
Food & Travel22 November 2024, 15:30 WIB

Curug Dengdeng, Surga Air Terjun Tersembunyi di Garut Selatan

Air Terjun Dengdeng adalah sebuah objek wisata alam tersembunyi yang terletak di bagian selatan Kota Intan, Garut.
Curug Dengdeng Garut Selatan. Foto: IG/curugdengdeng_grt
Sukabumi Memilih22 November 2024, 15:16 WIB

Debat Pilbup Sukabumi: Asep Japar-Andreas Sampaikan Kunci Wujudkan Sukabumi Mubarakah

Paslon nomor urut 2, Asep Japar-Andreas paparkan komitmen dan kunci dalam mewujudkan Kabupaten Sukabumi Mubarakah.
Paslon nomor urut 1 Asep Japar-Andreas saat memaparkan visi-misi dalam sesi pertama debat publik terakhir Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024. (Sumber : Youtube Sukabumiupdate)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 15:13 WIB

Debat Pilbup Sukabumi: Iyos-Zainul Sebut Solusi Masyarakat Sejahtera Tak Cukup Melanjutkan

Paslon Iyos-Zainul berkomitmen mengelola seluruh potensi demi mewujudkan Sukabumi yang Agamis, Sejahtera, Inovatif dan Kolaboratif.
Paslon nomor urut 1 Iyos-Zainul saat memaparkan visi-misi dalam sesi pertama debat publik terakhir Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024. (Sumber : Youtube Sukabumiupdate)
Inspirasi22 November 2024, 15:00 WIB

Loker Sukabumi Sebagai Cook/Commis 1 Minimal SMK, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi. Loker Sukabumi Sebagai Cook/Commis 1 Minimal SMK, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 14:55 WIB

Debat Publik II Pilbup Sukabumi 2024, Tim Asep Japar - Andreas: Visi Misi

Ajang adu gagasan pasangan calon ini disiarkan secara langsung oleh stasiun tv nasional atau bisa diakses melalui kanal youtube sukabumiupdate.com.
Paslon 02 pilkada kabupaten sukabumi 2024, Asep Japar - Andreas (Sumber: dok kpu kabupaten sukabumi)
Life22 November 2024, 14:39 WIB

Media Sosial: Senjata Baru dalam Kampanye Politik?

Media sosial mengubah kampanye politik: cepat, luas, dan interaktif. Namun, hoaks dan manipulasi jadi tantangan. Bagaimana memanfaatkan peluangnya tanpa terjebak risikonya? Simak ulasannya di sini!
Media sosial: alat kampanye politik yang efektif, tapi penuh tantangan. Bijaklah dalam menggunakan dan menerima informasi! (Sumber : freepik)
Food & Travel22 November 2024, 14:30 WIB

Wisata Alam Karacak Valley, Menikmati Keindahan Hutan Pinus dan Curug di Garut Kota

Karacak Valley Garut adalah pilihan yang tepat untuk wisatawan yang mencari ketenangan dan keindahan alam yang masih asri.
Kawasan Taman Wisata Karacak Valley terletak di perbukitan dengan pemandangan hutan pinus yang masih asri. Foto: IG/karacak_valley
Sukabumi Memilih22 November 2024, 14:28 WIB

Debat Publik II Pilbup Sukabumi 2024, Tim Iyos-Zainul: Pengalaman 38 Tahun

Dengan pengalaman Pak Iyos selama 38 tahun di pemerintahan dan Pak Zainul yang juga berpengalaman dalam mengelola pemerintahan, kami tetap percaya diri.
Paslon 01 Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024 (Sumber: dok kpu kabupaten sukabumi)