SUKABUMIUPDATE.com - Pernyataan Presiden Joko Widodo belum lama ini soal membenci produk asing ternyata mengundang tanya dari negara lain melalui Duta Besar atau Dubes.
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Dany Amrul Ichdan mengatakan bahwa banyak negara lain yang mempertanyakan maksud dari kampanye Presiden Joko Widodo meminta rakyat membenci produk asing. Dany menyebut pertanyaan itu muncul untuk memastikan hubungan dagang antar negara yang selama ini sudah terjalin.
"Pasti sudah banyak yang bertanya, saya juga banyak teman di kedutaan, dubesnya, atasenya, dari China, Taiwan, Amerika juga tanya; apa yang dimaksud pernyataan pak presiden?," kata Dany dalam diskusi Cross Check, Minggu (7/3/2021).
Dia menjelaskan kepada para duta besar tersebut bahwa yang dimaksud Jokowi ingin membangkitkan produk dalam negeri agar tak kalah bersaing dengan produk luar negeri.
"Ya saya jelaskan saja bahwa ini memberikan semangat untuk dalam negeri, tidak dalam kontekstual membenci negara atau produk dari luar. Jadi ini untuk kebangkitan kami, internal konteksnya," ujarnya.
Dany pun mengungkapkan bahwa pihak istana sudah menginstruksikan duta besar Indonesia di KBRI untuk menjelaskan maksud dari pernyataan Jokowi kepada negara tempatnya bertugas.
Sebelumnya, Jokowi mengkampanyekan untuk benci produk asing. Hal itu disampaikan dalam acara Rapat Kerja Kementerian Perdagangan 2021. Jokowi meminta untuk kembali menggaungkan cinta produk dalam negeri dan membenci produk asing.
"Ajakan-ajakan untuk cinta produk-produk kita sendiri, produk-produk Indonesia harus terus digaungkan. Produk-produk dalam negeri gaungkan! Gaungkan juga benci produk-produk dari luar negeri," ujar Jokowi.