SUKABUMIUPDATE.com - Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma akan melelang mobil Rolls-Royce milik kementeriannya. Ia menyebut uang hasil lelang itu akan disalurkan untuk kegiatan sosial.
"Mobil-mobil itu akan kami lelang. Hasilnya akan dipakai untuk bantuan bagi korban bencana alam dan nelayan,” kata Risma, seperti dikutip dari Tempo.co, Sabtu 13 Februari 2021.
Kendaraan mewah itu merupakan hadiah program “Pergi dengan Batik Air, Pulang Bawa Rolls-Royce” yang tak mendapatkan pemenang hingga promosi berakhir. Batik Air yang berada di bawah naungan Lion Air Group mengundi hadiah utama berupa mobil mewah Rolls-Royce pada 2015.
Karena tak ada pemenang, Batik Air menyerahkan hadiah Rolls-Royce ke Kementerian Sosial pada 9 Desember 2016. Program "Pergi dengan Batik Air, Pulang Bawa Rolls-Royce" berlangsung dari Agustus 2015 hingga Januari 2016 dengan hadiah bulanan 2 unit Honda Jazz dan 1 unit Mercedes Benz.
"Pada saat penarikan undian grand prize yang diadakan pada Januari 2016, kami telah menghubungi tiga pemenang dan tidak ada yang berhasil menjawab panggilan telepon kami sehingga status dari Rolls-Royce menjadi Hadiah Tidak Tertebak (HTT) dan wajib diserahkan ke Kementerian Sosial," kata Direktur Utama Batik Air Capt. Achmad Luthfie pada saat itu.
Penyerahan Rolls-Royce ke Kementerian Sosial sebagai Hadiah Tidak Tertebak sesuai dengan Peraturan Menteri Sosial No. 13 tahun 2005 tentang izin undian. Pasal 25 peraturan itu mewajibkan penyelenggara undian wajib menyerahkan hadiah yang tidak tertebak ke Kementerian Sosial.
Risma mengetahui keberadaan mobil itu dan dua mobil Mercedes Benz dari Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial Hartono Laras dalam rapat, Kamis 11 Februari 2021.
Awalnya Risma mendapat informasi itu dari Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Kepada Risma, Pram menyatakan mendapat info kepemilikan Kemensos soal mobil itu dari Juliari Batubara, pendahulu Risma yang terjerat kasus korupsi bantuan sosial dan kini di dalam tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi. Risma kaget karena tidak pernah mendengar, dan kemudian menanyakan kepada Sekjen Kemensos.
Sumber: Tempo.co