SUKABUMIUPDATE.com - Kominfo kembali merilis rekap data harian hoaks soal vaksin Covid-19. Ada dua kabar bohong yang merupakan data dari tanggal 12 Februari 2021 hingga 13 Februari 2021. Apa saja?
1. [DISINFORMASI] Ustaz Maaher At-Thuwailibi Meninggal karena Disuntik Vaksin Sinovac
Penjelasan :
Beredar sebuah postingan pada media sosial Facebook dengan narasi, "Utdz Maheer At-Thuwailibi meninggal Karena disuntik Vaksin si Novac Cina, oleh Polisi Komunis Indonesia (PKI)”. Postingan tersebut juga mengunggah gambar yang menjelaskan tentang kematian Ustaz Maheer At-Thuwailibi di Rutan POLRI akibat disuntik Vaksin.
Berdasarkan penelusuran, klaim bahwa Ustaz Maheer At-Thuwailibi meninggal karena disuntik Vaksin Sinovac adalah keliru. Faktanya, Ustaz Maheer meninggal karena sakit. Dilansir dari medcom.id, Kepolisian mengumumkan kematian Ustaz Maaher At-Thuwailibi dikarenakan sakit yang sedang diderita. Namun, mereka enggan mengungkapkan penyakit yang diderita Maaher karena terbilang sensitif. "Saya tidak bisa menyampaikan sakitnya apa karena ini adalah sakit yang sensitif. Ini bisa berkaitan dengan nama baik keluarga almarhum." ujar Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Argo Yuwono dalam konferensi pers Selasa, 9 Februari 2021 lalu.
2. [DISINFORMASI] Video Wanita di Korsel Mengalami Efek Samping Vaksin Corona
Penjelasan:
Beredar sebuah video dengan klaim seorang wanita Korea Selatan yang disebut mengalami efek kejang dan sesak nafas hebat setelah mendapat vaksinasi Covid-19. Dilansir dari AFP, klaim bahwa wanita dalam video tersebut mengalami efek samping dari vaksin Covid-19 adalah keliru. Faktanya, video serupa diketahui pernah diunggah di YouTube pada 21 Maret 2015, jauh sebelum adanya pandemi Corona.
Sementara itu, dalam Radio Free Europe, wanita di video itu disebut merupakan seorang warga di Kazakhstan yang dirawat setelah diberikan vaksinasi campak. Meski begitu, otoritas setempat menegaskan tidak ada hubungan vaksin campak dengan yang dialami oleh wanita tersebut.