Daftar Berita Hoaks Soal Virus Corona: Covid-19 Muncul karena Tes hingga GeNose C-19 di Jual Online

Kamis 04 Februari 2021, 04:40 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Peredaran berita bohong atau hoaks masih saja terjadi di tengah pandemi Covid-19 terutama soal virus corona. Masyarakat pun harus cermat dan selektif dalam menerima informasi. 

Dari rilis Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia ada 6 hoaks mengenai virus tersebut. Data itu merupakan rekap 3 Februari sampai 4 Februari. 

Apa saja berita hoaks yang membuat bingung masyarakat itu, simak datanya.

1. [HOAKS] Covid-19 Muncul karena Adanya Tes Rapid dan PCR

Penjelasan: Beredar informasi di media sosial yang mengklaim Virus Corona Covid-19 muncul karena adanya rapid test dan tes PCR (polymerase chain reaction). Klaim tersebut muncul setelah seorang pengguna Facebook memuat sebuah unggahan dengan narasi “Gara2 ada alat setan Rapid dan PCR yg disumbang Bill gate. Dunia kacau balau meyakini ada virus hanya karena adanya alat setan ini!!!!!"

Dikutip dari Cekfakta.tempo.co, klaim bahwa virus Corona Covid-19 muncul karena adanya tes rapid dan tes PCR adalah keliru. Tes PCR dan rapid test adalah dua jenis tes yang bisa digunakan untuk mengetahui apakah seseorang terinfeksi Covid-19.

Pakar kesehatan Akmal Taher mengatakan testing bersama tracing dan treatment (3T) merupakan strategi yang perlu diambil untuk menghentikan laju kasus Covid-19. Dengan tes, mereka yang positif Covid-19 bisa segera ditemukan lalu diisolasi agat tidk menularkannya pada orang lain. Teknologi tes PCR pun sudah ditemukan sejak 1983, jauh sebelum munculnya Covid-19.

2. [HOAKS] Perpanjangan PSBB Jawa dan Bali Sampai 28 Maret 2021

Penjelasan: Telah beredar sebuah infografis di media sosial yang menyebut bahwa Pemerintah mengeluarkan kebijakan perpanjangan PSBB di pulau Jawa dan Bali sampai tanggal 28 Maret 2021.

Faktanya, informasi tersebut adalah salah. Sampai saat ini Pemerintah belum mengeluarkan pengumuman perpanjangan PSBB di wilayah Jawa dan Bali sampai 28 Maret 2021 seperti informasi yang beredar. Adapun PSBB pulau Jawa dan Bali telah diberlakukan pada 11 Januari sampai 25 Januari 2021 lalu dan hingga kini belum ada informasi perpanjangan secara resmi.

3. [HOAKS] Covid-19 Bukan Virus dan Tidak Menular

Penjelasan: Beredar di berbagai media sosial klaim yang mengatakan bahwa Covid-19 bukanlah sebuah virus berbahaya dan tidak menular. Bahkan disebutkan juga agar masyarakat tidak perlu menggunakan masker, tidak perlu PSBB dan tidak perlu vaksin.

Faktanya, klaim yang menyebut Covid-19 bukan virus dan tidak menular adalah hoaks. Dilansir dari situs who.int, Covid-19 disebabkan oleh virus, bukan bakteri. Virus penyebab Covid-19 berada dalam keluarga virus yang disebut Coronaviridae. Masih dalam situs WHO, beberapa orang yang sudah terinfeksi Covid-19 bisa menularkan virus ini ke orang lain. Terkait dengan penggunaan masker, dalam konferensi persnya, WHO telah menyarankan semua orang agar memakai masker untuk mencegah penyebaran Covid-19 dan varian barunya. Selanjutnya WHO juga terus merekomendasikan untuk menjaga jarak setidaknya 1 meter dari orang lain walaupun mereka baik-baik saja tanpa diketahui terpapar Covid-19 atau tidak.

4. [DISINFORMASI] Pasien Jalan Ngangkang seperti Penguin karena Anal Swab

Penjelasan: Beredar unggahan video di media sosial Facebook yang menggambarkan sejumlah pasien berjalan ngangkang seperti penguin dan diklaim sebagai akibat dari anal swab yang tengah jadi perbincangan di China.

Dikutip dari laman health.detik.com, Otoritas Shijiazhuang memastikan informasi dalam video tersebut tidak benar. Metode pengambilan sampel Virus Corona dilakukan secara nasal dan oral. Pengambilan sampel melalui anal swab hanya dilakukan pada pasien di rumah sakit yang mengalami diare. Prosedur pengambilan anal swab juga tidak semenyeramkan itu dan tidak ada keluhan yang berarti sejauh ini. Video viral yang diedit dengan sound effect tertawa itu telah diputar jutaan kali di berbagai platform media sosial di China. Beberapa informasi yang sama-sama tidak terkonfirmasi menyebut, video tersebut sebenarnya adalah pasien sirkumsisi atau sunat.

5. [DISINFORMASI] Rapid Test Dihapus di Seluruh Bandara dan Stasiun Kereta Mulai 1 Februari 2021

Penjelasan: Beredar sebuah pesan berantai yang berisi informasi bahwa mulai 1 Februari 2021 rapid test dihapuskan di seluruh bandara dan stasiun kereta api karena harganya mahal.

Faktanya, informasi tersebut adalah keliru, sejauh ini belum ada pengumuman resmi dari pemerintah terkait dicabutnya persyaratan wajib rapid test di bandara dan stasiun kereta. Merujuk pada situs resmi PT KAI penumpang.kai.id, disebutkan bahwa salah satu persyaratan wajib bagi penumpang kereta api jarak jauh dan menengah di masa pandemi adalah menunjukkan surat keterangan hasil pemeriksaan genose test atau rapid test antigen atau RT-PCR yang menyatakan negatif Covid-19, hal tersebut berdasarkan pada surat edaran Kemenhub Nomor 11 Tahun 2021. 

Sementara itu, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno-Hatta juga akan menerapkan sistem baru dengan mewajibkan fasilitas kesehatan yang menerbitkan surat hasil PCR test atau rapid test antigen bagi calon penumpang untuk mengunggah dokumen itu ke dalam Electronic Health Alert Card (e-HAC) guna menghindari surat hasil swab test palsu. Aturan perjalanan baru ini wacananya akan berlaku mulai bulan Februari 2021.

6. [MISINFORMASI] Alat Test GeNose C-19 di Jual Online

Penjelasan: Beredar tangkapan layar di salah satu lapak online e-commerce yang menjual alat tes Corona GeNose C-19. Dalam tangkapan layar tersebut di infokan harga alat tes tersebut bernilai Rp 98 juta. Dalam deskripsi, dijelaskan bahwa harga yang tercantum sudah termasuk garansi resmi dan 100 kit kantong napas. Alat tes Corona GeNose C-19 bekerja dengan mendeteksi volatile organic compound (VOC) dalam hembusan napas.

Dalam keterangan tertulisnya, Direktur Direktorat Pengembangan Usaha dan Inkubasi UGM Dr Hargo Utomo menyebut distribusi GeNose dikelola oleh PT Swayasa Prakarsa. Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk produk ini adalah Rp 62 juta per unit dan belum termasuk pajak. Menurut Hargo, saat ini GeNose belum ditawarkan melalui situs belanja online atau e-commerce. Karenanya, ia meminta untuk berhati-hati dan mewaspadai tawaran produk GeNose yang dijual melalui distributor resmi. Selain itu, ditegaskan bahwa GeNose C-19 saat ini diprioritaskan untuk penanganan Covid-19 di layanan kesehatan, rumah sakit, layanan publik, pemerintahan, sekolah, pesantren, kampus, dan perusahaan.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi Memilih24 November 2024, 11:37 WIB

Ribuan TPS di Sukabumi Berpotensi Rawan, Ini Saran Bawaslu Agar Pilkada Aman

Menjelang Pilkada Serentak 2024, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Sukabumi telah mengidentifikasi sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang berpotensi rawan
Logo Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024 | Foto : Istimewa
Life24 November 2024, 10:43 WIB

Liburan di Musim Penghujan: Petualangan Virtual – Jelajahi Dunia dari Rumah

Musim penghujan sering kali memaksa kita untuk berdiam diri di rumah, menikmati kenyamanan di dalam ruangan. Namun, dengan kemajuan teknologi, hujan yang turun bisa menjadi kesempatan untuk menjelajahi dunia tanpa harus melangkah keluar rumah.
Petualangan Virtual, Jelajahi Dunia dari Rumah (Sumber : Freepik)
Sukabumi Memilih24 November 2024, 10:25 WIB

Hari Tenang Pilkada 2024 Sukabumi, Ada Sanksi Berat Jika Melanggar

Pemungutan suara akan diselenggarakan pada Rabu (27/11/2024). Ini berarti, masa tenang Pilkada 2024 akan berlangsung pada 24-26 November 2024.
Apel Siaga dan Patroli Pengawasan masa tenang Pilkada Kota Sukabumi 2024 | Foto : Sukabumiupdate
Inspirasi24 November 2024, 10:00 WIB

Lowongan Kerja Sebagai Visual Merchandising Area, Penempatan di Kota Sukabumi

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi. Lowongan Kerja Sebagai Visual Merchandising Area, Penempatan di Kota Sukabumi. (Sumber : Freepik)
Sukabumi24 November 2024, 09:21 WIB

Tanah Longsor di Cidolog Sukabumi, 14 Domba Garut Milik Warga Tertimbun

Longsor ini menyebabkan kandang berserta 14 ekor domba Garut bersertifikat milik seorang peternak di Cidolog Sukabumi tertimbun, dan baru diketahui oleh warga pada pagi harinya, Sabtu (23/11/2024).
Longsor di Cidolog Sukabumi, timbun kandang serta 14 ekor domba garut | Foto : Sukabumiupdate.com
Sehat24 November 2024, 09:00 WIB

Cara Membuat Air Rebusannya Kayu Manis dan Mengenal 5 Manfaat Kesehatannya

Kayu manis adalah salah satu rempah-rempah yang memiliki khasiat luar biasa untuk kesehatan.
Ilustrasi - Kayu manis adalah salah satu obat herbal yang bermanfaat bagi kesehatan. (Sumber : Pexels.com/@Ngô Trọng An)
Sukabumi24 November 2024, 08:50 WIB

Sopir Hilang Kendali, Penyebab Honda CRV Tabrak Truk Molen di Cibadak

Kronologi kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Jalan Siliwangi, tepatnya di Kampung Cibadak, Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (23/11/2024) sekitar pukul 17.30 WIB
Truk molen yang terlibat kecelakaan di depan kantor Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Sabtu sore (23/11/2024). | Foto: Istimewa
DPRD Kab. Sukabumi24 November 2024, 08:38 WIB

DPRD Kabupaten Sukabumi Tetapkan 20 Propemperda 2025, Berikut Daftarnya!

DPRD Kabupaten Sukabumi bersama Pemerintah Kabupaten Sukabumi menyepakati 20 Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) sebagai bagian dari Program Pembentukan Peraturan Daerah (Propemperda) Tahun 2025.
Bayu Permana, Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi Fraksi PKB | Foto : Ibnu Sanubari
Food & Travel24 November 2024, 08:00 WIB

Resep Kue Lapis Surabaya 4 Telur, Stok Camilan Manis di Rumah untuk Keluarga

Kue Lapis Surabaya biasanya terdiri dua lapisan kuning dan satu lapisan cokelat.
Resep Kue Lapis Surabaya 4 Telur, Stok Camilan Manis di Rumah untuk Keluarga. Foto: IG/barecamagazine
Science24 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 24 November 2024, Pagi Berawan dan Siang Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan beberapa diantaranya hujan deras disertai petir saat siang hari pada 24 November 2024.
Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan saat siang hari pada 24 November 2024.(Sumber : Pixabay.com/@Horacio30).