SUKABUMIUPDATE.com - Ribka Tjiptaning menanggapi santai terkait keputusan Fraksi PDI Perjuangan yang merotasinya dari Komisi IX ke Komisi VII DPR. Menurut Ribka, dengan rotasi itu ia harus belajar hal baru terkait energi dan minyak sesuai dengan bidang komisi.
"Santai aja. Cuma lucu dan harus belajar. 17 tahun urus orang sakit, sekarang urus minyak, listrik," kata Ribka saat dihubungi, Selasa (19/1/2021).
Terkait pemindahan dari Komisi IX ke Komisi VII, Ribka mengaku dirinya juga mengetahui hal tersebut berdasarkan surat. Dia mengatakan, tidak ada pesan khusus dari pimpinan Fraksi PDIP baik Ketua Fraksi Utut Adianto maupun Sekretaris Fraksi Bambang Wuryanto kepada dirinya perihal pemindahan.
"Nggak ada. Tahu-tahu ada surat di ruanganku kemarin sore," ujar Ribka.
Sementara itu, Ribka yang sudah pindah ke Komisi VII per hari ini mengungkapkan kondisinya di rapat perdana yang diikutinya Diketahui pimpinan rapat juga sempat menyambut Ribka.
"Ya senyum-senyum aja," kata Ribka.
Sebelumnya, Fraksi PDI Perjuangan melakukan rotasi terhadap anggota DPR Ribka Tjiptaning. Ribka yang sebelumnya menempati Komisi IX, kini dipindahkan oleh fraksi ke Komisi VII. Selain Ribka, ada sejumlah anggota lain yang ikut dirotasi.
Informasi mengenai rotasi sejumlah anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan itu diperoleh melalui surat perihal perubahan penugasan alat kelengkapan dewan. Surat tersebut ditandatangani oleh Ketua Fraksi PDI Perjuangan Utut Adianto dan Sekretaris Fraksi Bambang Wuryanto.
Adapun sejumlah anggota yang dirotasi berdasarkan surat tersebut di antaranya Ihsan Yunus yang sebelumnya pimpinan di Komisi VIII dipindah menjadi anggota Komisi II, Ribka Tjiptaning sebelumnya anggota Komisi IX menjadi Anggota Komisi VII.
Kemudian, Johan Budi sebelummya anggota Komisi II dipindah menjadi anggota Komisi III, Gilang Dhielafararez sebelumnya anggota Komisi VI dipindah menjadi anggota Komisi III, terakhir Marinus Ghea sebelumnya anggota Komisi III menjadi anggota Komisi XI.
Berdasarkan surat tersebut, keputusan rotasi atau perubahan penugasan terhadap lima anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan berlaku mulai 18 Januari 2021.
Sebelumnya, Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) Ribka Tjiptaning disindir rekan-rekannya di fraksi PDIP. Sindiran ini dialamatkan ke Ribka karena pernyataannya yang menolak divaksin Covid-19.
Pernyataan Ribka ini bertolak belakang dengan instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang notabene juga adalah kader PDIP. Berbeda dengan Ribka, para anggota fraksi PDIP lainnya kompak menyatakan siap di vaksin Covid-19.
Hal itu disampaikan Ribka dalam rapat kerja Komisi IX bersama Kemenkes, BPOM, dan PT Bio Farma di Gedung DPR RI, Rabu (13/1/2021). "Difraksi saya PDIP nyinyir semua, 'Saya siap di vaksin', karena nyindir saya, karena saya enggak mau divaksin," kata Ribka dalam rapat kerja Komisi IX bersama Kemenkes, BPOM, dan PT Bio Farma di Gedung DPR RI, Rabu (13/1/2021).
Ribka mengungkapkan dirinya menolak divaksin Covid-19 karena produknya yang dianggap belum jelas. Untuk program vaksinasi tahap pertama, pemerintah memilih menggunakan vaksin Sinovac dari Beijing, China.
"Kenapa saya juga bilang menolak divaksin karena belum jelas," ujarnya.
Ia lantas bercerita tentang pengalaman buruknya soal vaksin di masa lalu. Ketika menjabat sebagai Ketua Komisi IX DPR, Ribka sempat mengurusi sejumlah vaksin yang diberikan kepada masyarakat.
Vaksin yang dimaksud ialah vaksin polio dan vaksin kaki gajah. Vaksin yang diberikan kepada masyarakat justru berdampak buruk. Meski demikian, ia berharap kalau program vaksinasi kali ini tidak bermasalah seperti pengalamannya dahulu.
"Buat saya ini keamanan untuk rakyat. Saya juga wakil rakyat. Ketika rakyat memilih saya tidak ragu, saya juga bicara tidak ragu-ragu. Itu kebenaran. Tapi jangan ini juga jadi masalah. Mudah-mudahan tidak jadi masalah," pungkas Ribka.
SUMBER: SUARA.COM