SUKABUMIUPDATE.com - Potongan mesin turbin pesawat Sriwijaya Air SJ 182 berhasil ditemukan tim SAR gabungan di perairan Kepulauan Seribu pada Minggu, 10 Januari 2021 petang. Potongan mesin tersebut dibawa oleh KRI Cucut dan tiba di Pelabuhan Jakarta International Container Terminal 2 (JICT), Tanjung Priok, Jakarta Utara, sekira pukul 22.15 WIB. Selain itu, ada 16 kantong jenazah yang juga telah diterima RS Polri.
Melansir dari tempo.co, Komandan KRI Cucut-886 Mayor Laut Orri Kaufmann Rosnumbre menuturkan, potongan mesin turbin tersebut ditemukan oleh tim penyelam usai sebelumnya terdeteksi menggunakan alat sonar 3 dimensi di KRI Rigel. Ia mengatakan, potongan mesin turbin itu diserahkan ke tim DVI Mabes Polri dan KNKT.
Sementara Kepala Basarnas Bagus Puruhito melaporkan hasil sementara pencarian pesawat dan penumpang Sriwijaya Air SJ 182 pada Minggu kemarin hingga pukul 19.20 WIB. Pencarian tersebut melibatkan Basarnas, TNI, Polri, dan petugas dari sejumlah instansi lainnya.
"Sepuluh kantong jenazah yang berisi bagian dari korban dan lima potong pakaian," kata Bagus di JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Bagus menjelaskan, petugas juga sudah menemukan serpihan pesawat yang dibungkus dalam 10 kantong. Kemudian, 16 potongan besar dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 tujuan Jakarta-Pontianak Kalimantan Barat itu juga ditemukan.
Sedangkan hingga Senin, 11 Januari 2021 pukul 09.00 WIB, ada 16 kantong jenazah korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang tiba di Rumah Sakit Bhayangkara Polri Raden Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Rusdi Hartono mengungkapkan, belasan kantong jenazah tersebut telah diterima oleh tim DVI (Disaster Victim Identification). Selain kantong jenazah, ada pula tiga kantong properti.
Tim DVI Polri juga sudah menerima 40 sampel DNA dari keluarga korban. Tercatat 14 sampel diperoleh di RS Polri Kramat Jati, 24 sampel diperoleh dari Pontianak, dan satu sampel dari Jawa Timur, serta satu sampel lainnya dari Sulawesi Selatan.
Tim DVI Polri selanjutnya mulai melakukan identifikasi kepada 16 kantong jenazah tersebut dan hal lain yang berkaitan dengan insiden kecelakaan.
Sumber: tempo.co