Cerita Penumpang Pesawat Alami Turbulence Hebat Bersamaan Sriwijaya SJ182 Jatuh

Minggu 10 Januari 2021, 12:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Seorang penumpang pesawat Garuda GA409 tujuan Denpasar-Cengkareng (DPS-CGK), Bayu Sutrisno, 27, asal Yogyakarta masih bergidik mengenang pengalaman terbangnya yang sangat berdekatan dengan momen pesawat Sriwijaya Air SJ182 hilang kontak Sabtu, 9 Januari 2021.

Kepada Tempo, Bayu menuturkan, saat itu pesawat yang ditumpanginya take off dari Bali menuju Cengkareng sekitar pukul 12.55 WIT.

Pesawat yang ditumpangi Bayu itu baru bisa mendarat di Cengkareng sekitar pukul 14.36 WIB atau sekitar 1,5 jam sesudahnya karena sempat mengalami turbulence hebat selama sekitar 30 menit akibat cuaca buruk.

Mendaratnya pesawat yang ditumpangi Bayu hanya selisih sekitar empat menit sebelum Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak di Kepulauan Seribu pukul 14.40 WIB. "Saat pesawat saya landing di Cengkareng, hujan masih sangat deras. Makanya, saya kaget juga saat itu masih ada yang berani terbang," ujar Bayu kepada Tempo, Ahad, 10 Januari 2021.

Bayu menuturkan, sepanjang perjalanannya dari Denpasar menuju Cengkareng, cuaca memang lumayan buruk. Pesawatnya turbulance berkali-kali sampai tak terhitung jumlahnya. Terlebih saat pesawatnya ada di atas langit area Bandung hingga Jakarta. Goncangannya makin hebat dan menjadi.

Pria yang menjabat sebagai Head of Marketing di startup titipbeliin.com itu melanjutkan, saat itu dari jendela pesawat ia tak henti melihat awan-awan hitam bergumpal pertanda hujan besar.

Di atas Baywalk Mall Bayu terus melihat petir putih menyambar berkali-kali. Pria yang berkantor di Bali dan sedang balik liburan ke Yogya itu masih sempat mengabadikan tebalnya awan saat itu dari kamera selulernya yang dimatikan sinyalnya.

Sekitar pukul 14.10 WIB, dengan suasana masih dominan putih di luar pesawat, Bayu mengatakan pilot sempat mengumumkan mereka akan landing dan penumpang diminta bersiap. "Tapi benar-benar, saya itu sempat merasakan kalau ban pesawat sudah dibuka dan siap turun, tapi tiba-tiba terjadi go-round," ujarnya.

Kejadian go-round atau pesawat take off kembali ini membuat seluruh penumpang Garuda yang separuh lebihnya warga mancanegara itu mulai khawatir dan ketakutan. "Ini pertama kali go-round, saya merasakan pesawat langsung naik kembali begitu cepat dan menukik ke atas dengan semua pandangan di luar putih, tidak nampak apa - apa," ujarnya.

"Suasana langsung putih kosong, sepertinya itu 500 ke 10.000 feet dalam waktu hanya 3-5 menit, kenceng banget naik ke atasnya," ujar Bayu yang saat itu hanya pasrah.

Manuver pesawat itu menimbulkan turbulance cukup kencang. Namun tidak ada pengumuman apapun dari cabin crew saat itu. Bayu menduga para awak kabin saat itu sudah memasang seat belt dan pilot berfokus pada kendali pesawat agar kembali stabil.

Bayu melihat di tengah turbulence saat itu, penumpang hanya bisa saling tatap satu sama lain. Berdegup cemas dan terus berdoa tiada henti.

"Turbulance ini yang terkencang yang pernah saya rasakan selama naik pesawat. Selama kurang lebih 30 menit, kami mengira sedang dilempar ke Banten atau tidak landing di Jakarta," ujarnya.

"Jujur saja, itu 30 menit terlama dalam hidup saya, saya sudah pasrah kalau pesawat ini jatuh karena semua benar-benar putih dan goyang terus menerus seperti diputar angin kencang," kata dia.

Bayu hanya menduga karena pesawat yang ditumpanginya jenis pesawat berbadan besar Airbus 330-300, jadi lebih bisa menahan tekanan itu.

Saat itu seluruh penumpang pesawat menjadi sunyi, Bayu memilih memakai headphone untuk menenangkan diri. Dan sekitar 5 menit sebelum landing di Cengkareng, pilot baru menyatakan agar penumpang tidak khawatir karena pesawat sudah mulai siap untuk landing dan akhirnya landing dengan aman.

Bayu sendiri sebenarnya memesan penerbangan untuk rute Denpasar-Yogya. Ia sempat menanyakan ke pihak maskapai Garuda kenapa rute pesawatnya diubah jadi transit ke Cengkareng. Namun beberapa hari sebelum keberangkatan, ia hanya mendapat alasan bahwa perubahan rute tanggal 9 itu karena ada kendala teknis.

Saat landing di Cengkareng itu Bayu sendiri langsung trauma. Ia sebenarnya mau ke luar bandara, tapi karena ia hanya transit di Cengkareng untuk ke Jogja dan bagasi sudah siap, maka mau tak mau lanjut terbang menuju bandara Yogyakarta International Airport (YIA) Jogja pukul 15.40 WIB atau selisih satu jam setelah Sriwijaya SJ182 dinyatakan hilang.

"Turbulance menuju Jogja sangat luar biasa juga, tapi alhamdulillah lancar sampai bandara Jogja dan ketika sampai teman memberi tahu ada kecelakan SJ182," katanya.

Bayu menuturkan saat pesawatnya hendak bertolak kembali ke Yogya, hujan masih terjadi namun tak sederas saat ia landing di Cengkareng.

Saat landing di Cengkareng, Bayu melihat masih banyak pesawat yang terparkir yang dugaannya mengalami delay. Connector jembatan saat ia sampai di Cengkareng juga tampak sangat basah. "Jika saya tahu saat itu di CGK ada kejadian SJ182 itu, tentu saya cancel penerbangan ke Jogja," ujarnya.

sumber: tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi23 Februari 2025, 06:21 WIB

Kabar Duka, Ketua DPC PPP Kabupaten Sukabumi Dedi Damhudi Meninggal Dunia

Dedi Damhudi, Ketua DPC PPP Kabupaten Sukabumi meninggal dunia di salah satu rumah sakit di Bandung.
Ketua DPC PPP Kabupaten Sukabumi Dedi Damhudi meninggal dunia. (Sumber Foto: Istimewa)
Science23 Februari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 23 Februari 2025, Potensi Turun Hujan di Siang Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga hujan pada 23 Februari 2025.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga hujan pada 23 Februari 2025. (Sumber : Pixabay.com/@holgerheinze0)
Kecantikan22 Februari 2025, 22:34 WIB

5 Cara Ampuh Memperbaiki Kulit Berminyak yang Dehidrasi, Bisa di Coba di Rumah

Kulit berminyak yang mengalami dehidrasi mungkin disebabkan oleh kurangnya asupan air atau penggunaan produk perawatan kulit yang tidak tepat.
Ilustrasi cara memperbaiki kulit berminyak yang dehidrasi (Sumber: Freepik/@stockking)
Sukabumi22 Februari 2025, 22:32 WIB

Setelah Autopsi, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Dimakamkan di TPU Pasir Pogor

Kematian Samson masih menyisakan tanda tanya besar bagi keluarga.
Jenazah Suherlan alias Samson (33 tahun) saat akan dimakamkan di TPU Pasir Pogor, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Kecantikan22 Februari 2025, 22:25 WIB

Kulit Berminyak dan Dehidrasi: Ini 5 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Dengan perawatan yang tepat, kulit berminyak yang dehidrasi dapat dikembalikan keseimbangannya. Ingat, hidrasi adalah kunci untuk kulit yang sehat dan bercahaya.
Ilustrasi kulit berminyak dan dehidrasi (Sumber:  Freepik/@KamranAydinov)
Nasional22 Februari 2025, 21:54 WIB

Diduga Dipecat Jadi Guru Pasca Kritik Polisi, Mendikdasmen Diminta Segera Bela Citra Sukatani

Guru merupakan warga negara yang dijamin hak-haknya.
Personel band punk Sukatani. | Foto: X/barengwarga
Life22 Februari 2025, 21:30 WIB

10 Cara Efektif Menghilangkan Noda Pewarna Rambut yang Menempel di Kulit

Mewarnai rambut tidak diragukan lagi merupakan salah satu cara termudah untuk mengubah penampilan. Namun, terkadang, betapapun kerasnya upaya untuk mencegahnya, warna rambut ini dapat meninggalkan bekas pada kulit.
Ilustrasi seorang wanita menggunakan pewarna rambut (Sumber: Freepik/@user18526052)
Sukabumi22 Februari 2025, 21:13 WIB

Tulang Tengkorak Terpotong, 4 Luka pada Wajah Warga Sukabumi yang Tewas di Tangan Adiknya

Tim dokter tidak melakukan tindakan autopsi terhadap jenazah Hendra.
Ketua tim dokter forensik RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi dr Nurul Aida Fathya saat dimintai keterangan oleh wartawan soal kematian Hendra (55 tahun) pada Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Asep Awaludin
Sehat22 Februari 2025, 21:00 WIB

Panduan Lengkap Mengatasi Sakit Punggung: Penyebab, Cara Mengobati, dan Pencegahannya

Dengan memahami penyebab, pengobatan, dan langkah pencegahan, Anda dapat mengelola sakit punggung secara efektif dan mencegahnya mengganggu aktivitas harian.
Ilustrasi seseorang mengalami sakit punggung (Sumber: Freepik/@stefamerpik)
Sehat22 Februari 2025, 20:30 WIB

Panduan Aman Puasa Intermiten untuk Ibu Menyusui: 8 Tips dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Puasa intermiten dapat memberikan manfaat bagi ibu menyusui jika dilakukan dengan benar dan hati-hati. Namun, keamanan dan efektivitasnya bergantung pada kebutuhan tubuh masing-masing ibu dan respons bayi.
Ilustrasi panduan aman puasa intermiten untuk ibu menyusui (Sumber: Freepik/@freepik)