SUKABUMIUPDATE.com - Juru bicara vaksinasi Covid-19 dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Lucia Rizka Andalusia, menegaskan kalau informasi soal vaksin Sinovac memberi efek samping pembesaran alat kelamin tidak benar. Dia menegaskan, informasi itu adalah hoax.
Sebelumnya, beredar di media sosial potongan surat kabar yang memuat informasi yang tidak benar terkait bahwa Vaksin Sinovac. Dalam potongan koran itu berisi tulisan sebagai berikut: "Dalam sebuah jurnal terbitan Inggris, misalnya, vaksin Sinovac disebutkan memberi efek samping pembesaran alat kelamin. Lelaki yang sudah disuntik vaksin buatan China tersebut disebutkan alat vitalnya memanjang sampai 3 inci." demikian narasi yang tertulis dalam berita itu.
Faktanya: Informasi tersebut adalah informasi palsu
Lucia menegaskan informasi tersebut hoax. Jurnal yang disebutkan diklaim adalah studi yang telah diedit judulnya.
Studi asli yang diterbitkan pada ‘The New England Journal of Medicine berjudul ‘Phase 1-2 Trial of a SARS-CoV-2 Recombinant Spike Protein Nanoparticle Vaccine’ telah diedit menjadi ‘SARS-CoV-2 Recombinant COVID-19 Vaccine has shown to increase penis lenght by 3 inches in some individuals’.
Ingat Pesan Ibu: Wajib 3M (memakai masker, menJaga Jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.