SUKABUMIUPDATE.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumumkan reshuffle kabinet pada sore hari ini, Selasa, 22 Desember 2020. Salah satu yang tersingkir adalah Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, digantikan Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Budi Gunadi Sadikin.
Penunjukan Budi Gunadi pun sudah disiapkan sejak Oktober 2020 lalu. Sepulang dari Jenewa dan London untuk melobi sejumlah produsen vaksin Coronavirus Disease 2019, Menteri Sekretaris Negara Pratikno meminta Budi Gunadi berdiskusi dengan beragam kalangan yang bergerak di bidang kesehatan.
Salah satu rekan diskusinya adalah pakar epidemiologi dari Universitas Indonesia, Pandu Riono. Kepada Tempo, Pandu membenarkan telah beberapa kali berdiskusi dengan Budi Gunadi secara langsung ataupun melalui stafnya.
Namun, Pandu mengatakan, Budi tak pernah menyinggung soal peluang tugas barunya menjadi Menteri Kesehatan. "Beliau hanya mengeluhkan tentang kinerja Satuan Tugas Penanganan Covid-19 yang belum optimal. Juga ketidaksiapan Kemenkes menargetkan cakupan vaksinasi yang cepat dan besar," kata dia, dua hari lalu.
Budi Gunadi memiliki rekam jejak panjang di dunia perbankan. Bergabung dengan PT Bank Bali Tbk, Ia dipercaya memegang beberapa jabatan. Termasuk Chief General Manager Regional Jakarta.
Setelah Bank Bali, ia pernah menjabat sebagai Director of Consumer and Commercial Banking (Senior Vice President) untuk ABN AMRO Bank Indonesia & Malaysia.
Selepas dari ABN AMRO Bank, Budi melanjutkan karier perbankannya dengan bergabung di PT Bank Danamon Tbk. sebagai Head of Consumer Banking (Executive Vice President). Ia juga sempat menjadi Direktur Adira Quantum Multi Finance.
Pada 2006 Budi bergabung dengan Bank Mandiri sebagai Direktur Micro dan Retail Banking. Kemudian, Ia dipercaya menjabat sebagai Direktur Utama Bank Mandiri dari 2013 hingga Maret 2016.
Setelah menyelesaikan masa jabatannya di Bank Mandiri, Budi kemudian menjabat sebagai Senior Advisor Menteri Badan Usaha Milik Negara dari 2016 hingga 2017. Kemudian, Budi Gunadi diangkat sebagai Direktur Utama Inalum. Ia kemudian ditunjuk sebagai Wakil Menteri BUMN.
SUMBER: TEMPO.CO