SUKABUMIUPDATE.com - Vaksin Covid-19 akan dirintis Tim penelitian dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Untuk keberlangsungan oprasional penelitian tersebut, mereka disokong dana hibah sebesar Rp 500 juta dari Yayasan Solidarity Forever yang dibentuk alumni ITB. Tak hanya itu, yayasan itu juga menyelenggrakan donasi lewat acara lari maraton bulan ini.
Dilansir dari Tempo.co, Sekretaris Jenderal Yayasan Solidarity Forover Hari Tjahjono mengatakan pemberian dana itu pada Juni 2020. Jumlahnya sesuai proposal yang diajukan tim riset ke yayasan bentukan alumni Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB itu.
Menurutnya, tim riset itu kolaborasi antar-program studi seperti kimia, farmasi, dan biologi molekuler. “Mereka sebelumnya sudah kerja sama dalam pembuatan vaksin influenza,” ujarnya saat dihubungi Jumat sore, 10 Desember 2020.
Dalam pembuatan vaksin Covid-19 tim riset ITB ingin mengembangkan metode yang berbeda dari sekitar 10 jenis cara. “Supaya semakin kaya kemampuan penelitian di Indonesia, mereka memilih metode adenovirus,” kata Hari.
Dia sempat menanyakan alasan tim yang ingin meneliti soal vaksin Covid-19 juga, sementara pemerintah sudah mulai membuatnya. “Katanya untuk mengembangkan kemampuan meneliti dengan metode berbeda,” ujarnya.
Menurut Hari, tujuan tim riset ITB untuk pengembangan kandidat virus Covid-19. “Mencari biangnya seperti itu, belum bicara soal produksi dan uji vaksin,” kata dia.
Pihak yayasan tidak menargetkan apa pun kepada tim riset. Tujuannya untuk menghapus kesan bahwa penelitian harus sukses. “Kalau gagal merugikan negara, kami ingin perangi itu,” ujar Hari.
Sebuah penelitian, kata dia, bisa berhasil atau sebaliknya, tapi yang penting ada peneliti yang belajar. “Pesan Yayasan seperti itu supaya dunia penelitian Indonesia lebih sehat, jangan takut gagal,” ujarnya.
Dukungan Yayasan berlanjut ke penggalangan dana untuk riset vaksin Covid-19 itu lewat acara lari Virtual Ultra Marathon 100 Kilometer. Kegiatan yang digelar selama Desember 2020 itu diikuti 5.000 peserta alumni ITB dan umum. “Kami juga tidak menargetkan jumlah donasi,” ujar Hari.
Sebelumnya diberitakan Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) dan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro menyerahkan surat keputusan untuk ITB yang menjadi bagian Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 untuk pengembangan vaksin Merah Putih pada 8 Desember 2020.
ITB menggenapi institusi pengembang riset vaksin dalam negeri, yaitu Lembaga Eijkman, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Airlangga.
Sumber: Tempo.co