Nakes Laboratorium Sampel Covid-19 Kelelahan Setelah Sembilan Bulan Berkerja

Senin 07 Desember 2020, 12:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Tenaga Kesehatan (Nakes) yang bertugas di laboratorium sampel Covid-19 merasakan kelelahan setelah selama sembilan bulan bekerja. Selama itu mereka jarang sekali mendapatkan kesempatan berlibur apalagi ketika terjadi penambahan kasus harian. 

“Kalau saat ini kami semua yang kerja sejak Maret itu sudah mulai lelah,” kata Savira Ekawardhani, peneliti di laboratorium Bio Safety Level-2, Universitas Padjadjaran, Jumat, 4 Desember 2020.

Seperti yang dilansir dari Tempo.co, laboratorium di Jalan Dr. Eyckman, Bandung, itu ikut memeriksa Covid-19 dari sampel pasien rumah sakit yang diisolasi dan tenaga kesehatan sejak 15 Maret 2020.

umlah sampel yang diperiksa setiap hari berkisar 100-500, dengan rata-rata sekitar 200-300 sampel per hari. Total yang bekerja di laboratorium itu 30 orang secara penuh dan paruh waktu, mulai dari petugas kebersihan hingga tim pemeriksa sampel.

Pada masa awal pandemi, petugas di laboratorium itu bekerja di kantor setiap hari hingga nyaris tidak libur. Seiring waktu mereka bisa beristirahat di akhir pekan ketika di pertengahan tahun.

Kini mereka harus kembali bekerja seperti di masa awal karena terjadi lonjakan kasus. “Kami lebih kesal melihat orang-orang yang tidak taat protokol kesehatan, itu menambah pekerjaan yang tidak perlu,” kata dosen dari Divisi Parasitologi Fakultas Kedokteran Unpad itu.

Dari data Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 (Pikobar) Jawa Barat, Senin, 7 Desember 2020, hingga pemutakhiran pukul 07.00 WIB, jumlah kasus harian belakangan ini mengalami lonjakan.

Pada 3 Desember lalu 1.648 orang terkonfirmasi positif dari rata-rata puncak kasus sebelumnya yang berkisar 700-800-an orang. Sementara pada Ahad, 6 Desember, terkonfirmasi lagi 1388 kasus positif, atau naik dari sehari sebelumnya, yaitu 1.086 kasus di Jawa Barat.

Sejauh ini, menurut Savira, tim di laboratorium masih bekerja dengan solid, saling menjaga diri, dan masih terhindar dari infeksi Covid-19 berdasarkan hasil swab test internal.

Namun begitu, dia mengkhawatirkan terjadinya burnout atau kelelahan mental pada timnya yang selama ini bekerja dengan risiko tinggi. “Prediksinya akhir tahun ini sudah cukup rendah angkanya, ternyata sekarang malah naik lagi,” kata dia.

Kepala Ruangan Lantai II Gedung Kemuning di Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Kalih Sarjono, pun mengaku cemas dengan lonjakan kasus Covid-19 di Jawa Barat.

Selain banyak rumah sakit yang penuh pasien, di ruangannya pun kini telah menambah ranjang. “Dari 28 tambah sekamar jadi 32, dan hampir tiap hari penuh 100 persen,” ujarnya, Sabtu 5 Desember 2020.

Sebelumnya, ruangan lantai II untuk merawat pasien Covid-19 kategori ringan sampai sedang itu paling banyak terisi 25 orang. Jumlah perawatnya termasuk Kalih ada 31 orang.

RSHS Bandung mengalokasikan gedung lima lantai itu sebagai tempat khusus untuk merawat pasien Covid-19, termasuk yang kondisinya berat. Sejak pekan lalu, menurut Kalih, timnya bertambah empat perawat baru kiriman dari Kementerian Kesehatan sebagai tenaga sukarela.

Selama bekerja dalam kurun 2-3,5 jam itu petugas pemeriksa sampel di laboratorium serta perawat yang melayani pasien Covid-19 harus berlindung di balik pakaian hazmat. Di dalam baju itu mereka mandi keringat sendiri, tanpa bisa minum, makan, atau pergi ke toilet selama belum lepas hazmat.

Savira maupun Kalih meminta warga untuk mematuhi protokol kesehatan dan tidak berkerumun agar kasus Covid-19 tidak terus bertambah. Penambahan kasus membuat antrean di laboratorium kesehatan juga pasien di rumah sakit. “Bayangkan petugas harus menyiapkan hasil uji lab untuk orang-orang yang kritis, mau operasi, amputasi jadi lama keluarnya karena sampel orang tanpa gejala yang banyak,” kata Savira.

 

SUMBER: TEMPO.COM

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Kecantikan22 Februari 2025, 22:34 WIB

5 Cara Ampuh Memperbaiki Kulit Berminyak yang Dehidrasi, Bisa di Coba di Rumah

Kulit berminyak yang mengalami dehidrasi mungkin disebabkan oleh kurangnya asupan air atau penggunaan produk perawatan kulit yang tidak tepat.
Ilustrasi cara memperbaiki kulit berminyak yang dehidrasi (Sumber: Freepik/@stockking)
Sukabumi22 Februari 2025, 22:32 WIB

Setelah Autopsi, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Dimakamkan di TPU Pasir Pogor

Kematian Samson masih menyisakan tanda tanya besar bagi keluarga.
Jenazah Suherlan alias Samson (33 tahun) saat akan dimakamkan di TPU Pasir Pogor, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Kecantikan22 Februari 2025, 22:25 WIB

Kulit Berminyak dan Dehidrasi: Ini 5 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Dengan perawatan yang tepat, kulit berminyak yang dehidrasi dapat dikembalikan keseimbangannya. Ingat, hidrasi adalah kunci untuk kulit yang sehat dan bercahaya.
Ilustrasi kulit berminyak dan dehidrasi (Sumber:  Freepik/@KamranAydinov)
Nasional22 Februari 2025, 21:54 WIB

Diduga Dipecat Jadi Guru Pasca Kritik Polisi, Mendikdasmen Diminta Segera Bela Citra Sukatani

Guru merupakan warga negara yang dijamin hak-haknya.
Personel band punk Sukatani. | Foto: X/barengwarga
Life22 Februari 2025, 21:30 WIB

10 Cara Efektif Menghilangkan Noda Pewarna Rambut yang Menempel di Kulit

Mewarnai rambut tidak diragukan lagi merupakan salah satu cara termudah untuk mengubah penampilan. Namun, terkadang, betapapun kerasnya upaya untuk mencegahnya, warna rambut ini dapat meninggalkan bekas pada kulit.
Ilustrasi seorang wanita menggunakan pewarna rambut (Sumber: Freepik/@user18526052)
Sukabumi22 Februari 2025, 21:13 WIB

Tulang Tengkorak Terpotong, 4 Luka pada Wajah Warga Sukabumi yang Tewas di Tangan Adiknya

Tim dokter tidak melakukan tindakan autopsi terhadap jenazah Hendra.
Ketua tim dokter forensik RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi dr Nurul Aida Fathya saat dimintai keterangan oleh wartawan soal kematian Hendra (55 tahun) pada Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Asep Awaludin
Sehat22 Februari 2025, 21:00 WIB

Panduan Lengkap Mengatasi Sakit Punggung: Penyebab, Cara Mengobati, dan Pencegahannya

Dengan memahami penyebab, pengobatan, dan langkah pencegahan, Anda dapat mengelola sakit punggung secara efektif dan mencegahnya mengganggu aktivitas harian.
Ilustrasi seseorang mengalami sakit punggung (Sumber: Freepik/@stefamerpik)
Sehat22 Februari 2025, 20:30 WIB

Panduan Aman Puasa Intermiten untuk Ibu Menyusui: 8 Tips dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Puasa intermiten dapat memberikan manfaat bagi ibu menyusui jika dilakukan dengan benar dan hati-hati. Namun, keamanan dan efektivitasnya bergantung pada kebutuhan tubuh masing-masing ibu dan respons bayi.
Ilustrasi panduan aman puasa intermiten untuk ibu menyusui (Sumber: Freepik/@freepik)
Life22 Februari 2025, 20:00 WIB

Amankah Mencoba Puasa Intermiten Saat Menyusui? Simak Ulasan Berikut

Sebelum mencoba puasa intermiten ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar proses menyusui tetap optimal dan kesehatan bayi tetap terjaga.
Amankah mencoba puasa intermiten saat menyusui? (Sumber: Freepik/@freepic.diller)
Musik22 Februari 2025, 20:00 WIB

Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta

boygroup NCT Wish akan menyapa penggemar Indonesia untuk pertama kali sejak debut melalui Asia Tour yang bakal digelar pada 31 Mei 2025 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta.
Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta (Sumber : Instagram/@nctwish_official)