SUKABUMIUPDATE.com - Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo sudah tiba di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kedatangan Doni untuk meninjau pengungsian pascaerupsi Gunung Ile Lewotolok dan meninjau upaya penanganan, khususnya di masa pandemi Covid-19.
Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menetapkan kenaikan status Gunung Ile Lewotolok menjadi Level III atau ‘Siaga’ setelah terjadi erupsi dan adanya peningkatan aktivitas gunung api pada Minggu (29/11/2020). Setiap perkembangan yang terjadi, Doni Monardo tak putus memberi perhatian secara khusus.
Seperti halnya ketika mengunjungi lokasi pengungsian di sejumlah titik di DI Yogyakarta dan Jawa Tengah, akibat erupsi Gunung Merapi, maka di Lembata pun Doni Monardo menekankan pentingnya prosedur penyelamatan rakyat. "Prinsipnya, keselamatan rakyat nomor satu. Selamat dari bencana gunung berapi, dan selamat dari paparan Covid-19," kata Doni kepada wartawan di Lembata NTT.
Di daerah-daerah yang tertimpa musibah bencana alam, sejatinya memiliki ancaman ganda, yakni bencana alam dan non alam (pandemi). Karenanya, dalam setiap usaha tanggap darurat atau tanggap bencana, protokol kesehatan harus masuk dalam protap kegiatan.
Staf khusus Kepala BNPB Egy Massadiah mengatakan, Doni Monardo dan rombongan berangkat dari Jakarta pada Selasa (1/12/2020) malam dan tiba di Kupang, NTT pukul 24.00 WITA. Dan hari ini, Rabu (2/12/2020), Doni tiba di Larantuka untuk melanjukan ke Lembata dengan helikopter.
"Ini komitmen hadirnya pemerintah pusat bersama pemerintah daerah di tengah masyarakat yang tertimpa musibah," ujar Egy yang turut serta bersama rombongan.
Di dampingi Wakil Gubernur NTT Drs. Josef Nae Soi, Anggota DPR RI Dr M Ali Taher SH M Hum (asal Lamakera NTT), Doni Monardo menyampaikan salam dari Presiden Joko Widodo untuk masyarakat Lembata, NTT, khususnya para korban letusan Gunung Ile Lewotolok. Pesan Presiden, tetap tabah dan sabar menghadapi musibah. Tidak melupakan protokol kesehatan, dan ikuti arahan petugas kebencanaan demi keselamatan bersama.
Kunjungan Doni ini sesuai arahan Presiden, kiranya BNPB terus mencermati perkembangan erupsi Gunung Ili Lewotolok. Berdasar laporan Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Senin (30/11/2020) pukul 22.00 WIB, ada sebanyak 4.628 jiwa yang telah dievakuasi di 7 titik pengungsian.
"Serta merta beliau berangkat ke lokasi musibah," ujar Egy Massadiah. Egy menambahkan bahwa seusai dari NTT, sore ini juga Doni akan menuju Lumajang Jawa Timur meninjau area terdampak lava Gunung Semeru.
"Concern pak Doni, selain tersedianya fasilitas pengungsian yang memadai, juga dibarengi ketersediaan sarana mencuci tangan pakai sabun, ketersediaan masker, dan tempat pengungsian yang berjarak antara satu dan lainnya," ujar Egy Massadiah.
Berdasar pantauan Pos Pengamatan Gunung Api Ili Lewotolok, erupsi masih terus terjadi, dan dimungkinkan akan terjadi erupsi susulan. Hari Senin (30/11/2020) erupsi kolom abu setinggi 700 meter dari puncak (2.123 mdpl). Erupsi tersebut terekam oleh seismogram dengan amplitudo maksimum 24 milimeter dengan durasi kurang lebih 2 menit 25 detik. "Kita berharap intensitas erupsi susulan berangsur-angsur menurun, tanpa mengurangi kewaspadaan," tandasnya.
Sejumlah lokasi pengungsian, pagi ini akan ditinjau oleh Kepala BNPB Doni Monardo bersama segenap Deputy serta staf BNPB. Seperti diberitakan sebelumnya, semua warga yang berada dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunung Ile Lewotolok, diungsikan.
"Kehadiran pemerintah pusat serta bantuan yang diberikan, semoga bisa memenuhi kebutuhan masyarakat pengungsi. BNPB juga menempatkan dua buah helikopter, salah satunya jenis Chinook untuk mendukung penyaluran bantuan ke lokasi pengungsi," pungkas Egy.