SUKABUMIUPDATE.com - Dalam acara Google for Indonesia, Google mengumumkan komitmennya menginvetasikan US$ 11 juta (setara Rp 155 miliar) untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional.
Dikutip dari Tempo.co, nilai tersebut akan dialokasikan untuk pinjaman modal UMKM sebesar US$ 10 juta (Rp 141 miliar) yang diinvestasikan Google melalui kemitraan dengan Kiva dan hibah US$ 1 juta (Rp 14 miliar) diberikan melalui Google.org kepada Plan International untuk para pencari kerja di Indonesia.
Managing Director Google Indonesia Randy Jusuf menerangkan melalui kemitraan dengan Kiva, Google memberikan modal kepada para penyedia layanan keuangan untuk menyediakan pinjaman kepada UMKM yang paling terdampak oleh pandemi Covid-19 di komunitas-komunitas yang kurang terlayani di Indonesia.
"Google menyediakan US$10 juta dalam bentuk pinjaman modal untuk membantu pemilik UMKM agar lebih siap dalam menghadapi masa sulit ini," ujar Randy melalui konferensi video, Rabu, 18 November 2020.
Sementara, hibah US$ 1 juta kepada Yayasan Plan International Indonesia akan bekerja sama dengan The ASEAN Foundation untuk meluncurkan Bridges to the Future: ASEAN Youth Employment—program percobaan yang memberikan pelatihan keterampilan dan bantuan mencari pekerjaan yang akan membantu meningkatkan kemampuan kerja di antara anak muda yang rentan.
Program dua tahun ini bertujuan untuk menjangkau 5.200 anak muda, yang hampir separuhnya adalah perempuan. Menurut Randy, Google ingin membantu Indonesia mewujudkan potensi ekonominya melalui program pelatihan dan kemitraan yang berkelanjutan bersama pemerintah, industri, dan organisasi masyarakat sipil.
"Khususnya, tenaga kerja yang memiliki keterampilan digital diprediksi akan menyumbangkan lebih dari Rp 4,4 triliun (US$ 303 miliar) untuk PDB Indonesia hingga 2030, dan akan berperan penting untuk pemulihan ekonomi dan ketahanan bisnis," tutur Randy.
Berdasarkan data Google, sejak 2015 program Grow with Google telah melatih lebih dari 1,7 juta pemilik UMKM, termasuk 200.000 selama Covid-19, dan melalui hibah Google.org itu. "Kami ingin melakukan lebih banyak untuk mendukung anak muda yang rentan," kata Randy.
Sumber: Tempo.co