SUKABUMIUPDATE.com - Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad berharap pemerintah fokus menyalurkan bantuan sosial atau bansos pada 20 persen masyarakat kelompok terbawah.
"Dengan penambahan bantuan hingga Rp 1,5 juta per rumah tangga dan skema full bantuan tunai,” katanya melalui diskusi virtual, Minggu, 9 November 2020. Bantuan sosial tersebut diharapkan mendorong konsumsi rumah tangga yang menjadi penyumbang terkontraksinya pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2020.
Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III 2020 minus 3,49 persen. Angka ini lebih tinggi dari perkiraan pemerintah yaitu antara minus 2,9 persen hingga minus 1 persen.
Dilihat dari sumber pertumbuhan yaitu minus 3,49 persen, konsumsi rumah tangga menyumbang minus 2,17 persen dan investasi minus 2,11 persen. Padahal bantuan sosial (bansos) jor-joran diberikan untuk menjaga daya beli.
Program melalui pemulihan ekonomi nasional (PEN) itu telah menyerap 176,38 triliun dari pagu 203,9 triliun.
Tauhid melihat fakta pertumbuhan ekonomi yang ada seharusnya menjadi tanda-tanda bagi pemerintah untuk lebih realistis dan optimistis.
“Bagi saya apakah memang pemulihan ekonomi dimulai atau tidak jadi. Itu pertanyaan menarik dan tentu saja jadi catatan bagi kita untuk menyiapkan langkah-langkah yang diperlukan,” katanya.
Sumber: Tempo.co