SUKABUMIUPDATE.com - Calon peserta program Kartu Prakerja yang telah mendaftarkan diri melalui situs resmi www.kartuprakerja.go.id membludak hingga 42 juta orang hingga awal November 2020. Total pendaftar tersebut terangkum sejak gelombang pertama dibuka, yakni 11 April lalu.
“Sejak dimulai program Kartu Prakerja, respons dan antusiasme masyarakat sangat tinggi,” tutur Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Mohammad Rudy Salahuddin dilansir dari Tempo.co, Selasa, 3 November 2020.
Angka pendaftar Kartu Prakerja ini hampir delapan kali lipat lebih besar dari kuota peserta yang ditargetkan pemerintah. Berdasarkan rancangannya, pemerintah hanya menjaring 5,6 juta peserta dengan nilai bantuan Rp 20 triliun.
Untuk menampung tingginya minat masyarakat, Rudy menjamin pemerintah akan membuka kembali program Kartu Prakerja pada 2021. Adapun Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana (PMO) Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengatakan penerima program tersebut pada tahun mendatang tidak akan sama dengan tahun ini.
“Peserta yang sudah menerima bantuan untuk tahun ini tidak akan menerima lagi tahun depan. Kami kedepankan prinsip pemerataan,” ujar Denni dalam acara yang sama.
Pemerintah hingga kini menggelar sebelas gelombang penerimaan peserta Kartu Prakerja. Gelombang terakhir dibuka pada Senin, 2 November 2020, dengan kuota 400 ribu orang. Saat ini, gelombang ke-11 belum ditutup.
Gelombang sebelas masih dibuka meski jumlah peserta Kartu Prakerja sudah memenuhi target pada gelombang sepuluh yang ditutup pada Oktober lalu. Denni menjelaskan, ada sejumlah peserta yang tidak mengambil pelatihan dalam jangka waktu yang ditetapkan sehingga pemerintah menggugurkan kepesertaan mereka dan mengalihkan slot penerima bantuan itu kepada peserta baru.
Adapun proses penerimaan Kartu Prakerja dilakukan secara daring dan meliputi tiga tahap. Tahap pertama ialah verifikasi email. Pada tahap pertama tersebut, sebanyak 26 juta peserta lolos verifikasi. Kemudian, tahap kedua berupa verifikasi nomor induk kependudukan atau NIK dan kartu keluarga (KK). Tercatat 20 juta orang lolos tahap itu.
Selanjutnya, tahap ketiga adalah verifikasi nomor telepon. Jumlah peserta yang lolos verifikasi tahap ketiga mencapai 18 juta orang. Dari seluruh peserta yang sukses melampaui tahap terakhir, pemerintah sudah memberikan SK atau surat keputusan penerimaan stimulus bagi 5,59 juta peserta.
Menurut catatan PMO, dari total peserta yang telah terjaring di sepuluh gelombang sebelumnya, sebanyak 5,2 juta orang sudah membeli pelatihan. Dari total peserta itu, sebanyak 4,94 juta orang tercatat rampung menyelesaikan minimal satu pelatihan dan 4,9 juta di antaranya telah menerima insentif tunai. Adapun total anggaran program Kartu Prakerja yang telah terserap mencapai Rp 5,7 triliun.
Penerima manfaat Kartu Prakerja akan memperoleh bantuan sebesar Rp 3,55 juta. Sebanyak Rp 2,4 juta bantuan disalurkan dalam bentuk tunai melalui rekening atau dompet digital masing-masing peserta secara bertahap selama empat bulan atau Rp 600 ribu per bulan.
Sedangkan Rp 1 juta dari total bantuan akan diberikan dalam bentuk pelatihan. Peserta bisa memilih sejumlah pelatihan dari 147 lembaga yang bergabung sebagai mitra Kartu Prakerja melalui tujuh platform digital.Setelah menyelesaikan pelatihan, peserta baru akan memperoleh insentif tunai. Adapun sisa Rp 150 ribu dari total bantuan akan diberikan selepas peserta mengisi survei dari program tersebut.
Sumber: Tempo.co