SUKABUMIUPDATE.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengungkap bahwa banyak anggaran daerah yang malah didiamkan di bank. Tak tanggung-tanggung, jumlah dananya mencapai Rp 252,78 triliun.
Tito menjelaskan dana tersebut merupakan anggaran beberapa provinsi dan kabupaten/kota. Hal tersebut berkaitan dengan masih rendahnya realisasi anggaran daerah.
"Ternyata ada beberapa provinsi dan kabupaten/kota yangg kalau ditotal itu disimpan di bank sebanyak Rp 252,78 triliun, ini total," kata Tito dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi tingkat nasional yang dikutip melalui YouTube Kemenko Perekonomian yang dilansir dari Suara.com, Jumat (23/10/2020).
Kalau misalkan diendapkan di bank, anggaran itu malah tidak beredar ke masyarakat. Justru menurut Tito, dana anggaran itu malah diedarkan oleh bank ke pengusaha tertentu.
"Ya, beredarnya mungkin ke apa, diedarkan oleh bank, bank itu mungkin terafiliasi kepada pengusaha-pengusaha tertentu yang mungkin mampu. Saya enggak ngerti apa ada pengusaha kecil menengah juga yang diberikan prioritas?" ujarnya.
Dengan melihat pola tersebut, mantan Kapolri itu menganggap realisasi APBD justru dijalankan oleh pengusaha bukan oleh pemerintah. Hal tersebut yang menjadikan program tingkat pemerintah pusat dan daerah menjadi tidak sinkron.
Karena temuan itu, Tito memohon kepada kepala daerah untuk tidak mencari aman soal anggaran. Namun yang ia inginkan justru para kepala daerah memanfaatkan betul dana yang ada untuk dijadikan program dalam rangka penanganan pandemi virus Corona (Covid-19).
"Ini dalam rangka pemulihan ekonomi, spesifik menjaga tingkat inflasi yang kondusif," tuturnya.
Sumber: Suara.com