SUKABUMIUPDATE.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengklaim bahwa pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah serentak pada tahun ini tidak secara langsung berhubungan dengan peningkatan kasus Covid-19 di Tanah Air.
Ia justru menyebut peningkatan kasus penularan Corona dipengaruhi oleh komitmen masyarakat untuk patuh terhadap protokol kesehatan. Dia pun mengambil contoh dua daerah yang tidak melaksanakan Pilkada, seperti Aceh dan DKI Jakarta, namun mengalami peningkatan kasus yang cukup tinggi.
"Tentu Pilkada tidak berkaitan langsung dengan kenaikan positive rate, tapi yang berkaitan langsung adalah kedisiplinan," ujar Airlangga dalam keterangan tertulis, Sabtu, 3 Oktober 2020, dikutip dari Tempo.co.
Oleh karena itu, Airlangga berujar pemerintah terus mendorong Operasi Yustisi untuk meningkatkan kedisplinan masyarakat agar terus bisa dijaga. Kampanye 3M yaitu Memakai Masker, Menjaga Jarak, dan Mencuci Tangan juga terus digencarkan.
Pemerintah pun berharap pada Pilkada ini akan akan ada sirkulasi dana, baik itu dari calon-calon yang mengikuti pilkada maupun dana penyelenggaraan pilkada oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), yang jumlahnya sekitar Rp 25-26 triliun rupiah. Sehingga, akan berkontribusi menggerakkan ekonomi di daerah.
Terkait perkembangan penanganan Covid-19 di Tanah Air, per 1 Oktober 2020, pemerintah mencatat jumlah kasus selesai isolasi Covid-19 di Indonesia alias sembuh sebanyak 218.487 kasus. Sehingga tingkat kesembuhan menjadi 75,03 persen. Sementara jumlah kasus meninggal dengan konfirmasi Covid-19 di Indonesia sebanyak 10.856 kasus atau tingkat kematian 3,73 persen.
Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan adanya peningkatan kapasitas Tempat Tidur (TT) Isolasi, baik di Rumah Sakit (RS) Rujukan maupun RS Non-Rujukan dari bulan Maret 2020 sampai dengan bulan September 2020.
Per 27 September 2020, total kapasitas secara nasional sebesar 45.481 TT, dengan keterisian sebesar 21.670 tempat tidur atau tingkat keterisian (Bed Occupancy Ratio-BOR) sebesar 47,65 persen. Sedangkan data BOR di RSDC Wisma Atlet untuk Tower OTG sebesar 42,60 persen dan untuk Tower Perawatan sebesar 79,30 persen.
Sumber: Tempo.co