SUKABUMIUPDATE.com - Namanya Cholik Anwar. Petugas medis yang bajunya dilumuri kotoran manusia oleh keluarga pasien positif terpapar Covid-19. Bukan cuma Cholik, tapi tiga petugas medis lainnya juga bernasib serupa.
Cholik ini koordinator tim tracing Puskesmas Sememi Surabaya. Pada hari itu, Selasa 29 September 2020, Ia bersama tiga kawannya mengevakuasi pasien positif virus Corona di Rusun Bandarejo.
"Iya. Saat itu saya bersama tiga petugas lainnya melakukan evakuasi pada pasien positif Covid di Rusun Bandarejo," ujar Cholik, dikutip dari SuaraJatim, Kamis (1/10/2020) siang.
Kejadian tersebut bermula saat tiga petugas Puskesmas Sememi dan satu Satgas Covid dari Kelurahan Sememi, berusaha mengevakuasi satu pasien di lantai 2 rusun Bandarejo.
Pasien yang diketahui berjenis kelamin pria tersebut, komorbid stroke, sehingga petugas mengevakuasi menggunakan brankar (tandu untuk Ambulance) dari lantai 2.
Saat menandu pasien, tiba-tiba muncul seorang perempuan yang diketahui adalah istri dari pasien. Ia membawa tas kresek yang ternyata isinya adalah kotoran manusia. Ia lalu mengambil kotoran tersebut dan melumuri tiga petugas puskesmas yang mengevakuasi suaminya.
"Wis titik edang (sudah, ini dibagi rata)," ujar Cholik menirukan omongan perempuan yang melumuri kotoran ke badannya.
Ketiganya tidak bisa mengelak, karena saat itu ketiga petugas tersebut sedang mengangkat pasien Covid, dengan komorbid stroke, sehingga tidak bisa berjalan dan ditandu.
Mendapat perlakuan tersebut, Cholik sebenarnya marah, namun bagaimana lagi. Sebagai petugas puskesmas yang melayani masyarakat Ia tetap menjalankan dan menyelesaikan pekerjaannya.
Dari keempat petugas yang mendatangi rusun tersebut, memang hanya tiga orang yang terkena kotoran, antara lain Cholik dan temannya yang ikut menandu pasien, serta sopir Ambulance yang membawa pasien.
Sementara, Satgas dari Kelurahan, mengetahui tiga petugas yang menandu pasien dilumuri kotoran manusia segera menjauh dari istri pasien.
Selain mendapat "hadiah" kotoran dari isteri pasien, ketiga petugas yang mengevakuasi juga diteriaki oleh anak kedua pasien dengan kata-kata kasar.
Sumber: Suara.com