SUKABUMIUPDATE.com - Tim Mitigasi PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) bersama Perhimpunan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) mengungkapkan sudah 228 tenaga kesehatan yang meninggal akibat Covid-19.
Data per 29 September 2020 menunjukkan sebanyak 9 dokter gigi dan 127 dokter meninggal serta 92 perawat meninggal akibat Covid-19. Dari 127 dokter yang wafat, terdiri dari 66 dokter umum dengan empat diantaranya merupakan guru besar. Lalu 59 dokter spesialis dengan empat diantaranya adalah guru besar dan 2 orang residen.
Ketua Tim Protokol dari Tim Mitigasi IDI Eka Ginandjar mengatakan angka kematian ini meningkat pesat karena masyarakat tidak memahami pelaksanaan aturan Adaptasi Kehidupan Baru dan masih banyak yang tidak mematuhi protokol kesehatan.
"Penggunaan Masker yang baik dan benar sangat penting dalam upaya memutus rantai penularan Covid-19," kata Eka dalam keterangan tertulis, Selasa, 29 September 2020, dikutip dari Tempo.co.
Menurut Eka, munculnya kluster-kluster baru di setiap area dan bidang merupakan hal yang patut diwaspadai saat ini. Ia mengimbau agar masyarakat melaksanakan 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak lebih dari 1 meter, dan mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun.
Ketua Umum PB PDGI Sri Hananto Seno mengatakan para dokter gigi yang meninggal rata-rata tertular saat memberikan pelayanan kesehatan gigi kepada pasien Covid-19 tanpa gejala. Ada yang tertular sedang bertugas di rumah sakit umum, rumah sakit khusus gigi dan mulut, Puskesmas, serta klinik tempat berpraktek.
PDGI mendorong agar konsultasi medis melalui tele-dental medicine untuk mengurangi angka penularan pasien ke dokter gigi. "Apabila dibutuhkan penanganan langsung secara tatap muka, diharapkan pasien juga membersihkan mulut terlebih dahulu sebelum bertemu dokter gigi dan melaksanakan protokol kesehatan," kata Sri.
Selain dokter dan dokter gigi, jumlah perawat yang meninggal akibat Covid-19 juga meningkat. Bahkan, kata Ketua Umum PPNI Harif Fadhilah, ada ribuan perawat yang berstatus terinfeksi dan sedang diisolasi. Ia pun meminta agar tenaga kesehatan dijadikan benteng terakhir dalam melawan Covid-19. "Ini merupakan tanggung jawab semua aspek, baik masyarakat, pemerintah, juga pemilik dan pengelola fasilitas kesehatan," kata dia.
Sumber: Tempo.co