SUKABUMIUPDATE.com - Kementerian Kesehatan mencatat akan ada seluruhnya uji klinis sembilan calon vaksin Covid-19 di Indonesia. Staf Khusus Menteri Kesehatan Bidang Pembangunan dan Pembiayaan Kesehatan Alexander Kaliaga Ginting Suka mengatakan kementerian akan memantau seluruhnya.
Dilansir dari Tempo, dia menuturkan, dari Mei sampai Agustus 2020 jumlah kandidat vaksin di dunia sebanyak 180 macam. Sebanyak 145 di antaranya masih menjalani uji pra klinis. Adapun yang sudah diuji pada manusia, namun masih di tahap awal atau fase 1 dan 2, ada 26 vaksin.
“Sedang mereka yang sudah di fase 3 ada 9 vaksin yang sedang kita tunggu hasilnya,” ujar Alexander di acara Dies Natalies 63 Tahun Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Kamis 17 September 2020.
Di Indonesia, pengembangan vaksin Covid-19 di antaranya dilakukan lewat kerja sama yang dijalin PT Bio Farma dengan Sinovac Biotech dari Cina. Bio Farma menggandeng Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran untuk kerja sama riset uji klinis fase 3 vaksin Sinovac sampai dengan Januari 2021.
Bio Farma dengan koalisi pengembangan vaksin CEPI (Coalition for Epidemic Preparedness Innovations) juga membahas kapasitas produksi dan pendistribusian vaksin.
Kedua, kata Alexander, Kimia Farma juga terlibat kerja sama dengan Sinopharm--perusahaan vaksin pelat merah Cina--dan Group 42 melakukan uji klinis fase 3 di Uni Emirat Arab. Waktunya sampai Maret 2021.
Adapun yang ketiga yakni Kalbe Farma dengan Genexine asal Korea Selatan. Keempat, kerja sama Kalbe Farma dan CanSino, juga dari Cina, melakukan uji klinis di Amerika Latin, Afrika Selatan dan Timur Tengah sampai Januari 2022 mendatang.
Vaksin lain yang akan dikeluarkan oleh Infion-Arcturus disebut Alexander juga akan melakukan uji klinis di Indonesia seperti yang sekarang berjalan untuk vaksin Sinovac. Waktunya, fase 1 pada September 2020 dan fase 3 dijadwalkan pada Januari 2021.
Dalam acara yang sama Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Setiawan, menyatakan saat ini mendapat penawaran kerja sama dari perusahaan vaksin lain yang mau uji klinis fase tiga. “Surat sudah masuk, kami akan merespons dalam setting dan protokol yang lain,” ujarnya.
Setiawan belum bersedia beberkan perusahaan vaksin itu. “Masih penjajakan,” kata dia.
Potensi vaksin ketujuh yang leibatkan Indonesia, dari data Kementerian Kesehatan, yaitu dari Pfizer-BioNTech/Fosun Pharma. Mereka disebut Alexander akan melakukan uji klinis fase 3 sampai April 2021.
Sedang yang kedelapan yaitu kerja sama Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan dengan Imperial College London yang akan uji klinis fase 2 sampai September 2020.
Terakhir, kesembilan, yaitu vaksin Merah Putih yang pengembangan ditargetkan di mulai Januari 2021 dan uji klinis vaksin fase pertamanya mulai triwulan tiga.
Sumber: Tempo.co