Obat Tradisional Suku Dayak Ini Masuk Riset Obat Covid-19

Jumat 11 September 2020, 22:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Dua jenis tanaman dan satu jenis madu hutan yang biasa digunakan dalam pengobatan tradisional masyarakat Suku Dayak diklaim bisa membantu pengobatan Covid-19. Pengembangan potensi ketiganya diteliti ada yang sampai ke Jepang.

Dilansir dari Tempo.co, dua jenis tanaman yang dimaksud adalah bengalai dan temu ireng. Jenis yang pertama disebut telah diteliti sejak 2008 untuk membuktikan khasiatnya menurunkan kolesterol dalam darah. Masyarakat Suku Dayak telah lebih dulu menggunakannya sebagai obat tradisional.

"Tentu saja saat itu belum ada Covid-19, dan penelitian tidak disebabkan wabah yang menyebar ke seluruh dunia itu," kata Swandari Paramita, peneliti di Universitas Mulawarman, Kalimantan Timur, Kamis 10 September 2020.

Swandari bersama koleganya, Enos Tangke Arung, meneliti kandungan dalam bengalai itu. Mereka menemukan, dengan minum air rebusan bengalai, kadar kolesterol turun dan imunitas tubuh meningkat.

"Tingkat kolesterol yang tinggi kan dapat memperlambat penyembuhan Covid-19," kata Ketua Pusat Unggulan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk Hutan Tropika Kalimantan Timur, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Mulawarman, itu.

Sebab temuannya itu, Swandari dan tim mendapat pendanaan untuk riset mengenai obat Covid-19 dari Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional. Penelitian lalu diarahkan pula kepada temu ireng dan madu kelulut.

Madu Kelulut dihasilkan oleh spesies lebah kecil yang tidak memiliki sengat yang antara lain disebut tawon klanceng (Trigona sp). Di alam, madu jenis ini diproduksi terbatas hingga membuat produknya lebih mahal dibandingkan madu dari lebah jenis lain.

Dari satu sarang tawon klanceng, Swandari menyebutkan, hanya dihasilkan lima liter madu keluut dalam setahun. "Ini berani kami klaim sebagai penghambat Covid-19. Teman-teman dari Universitas Kyushu, Jepang, yang mengujinya dengan virus,” katanya.

Sedang penelitian temu ireng sudah lebih maju karena sudah ada hak paten sebagai obat asma, jenis obat yang menurut Swandari dapat berperan sebagai obat Covid-19 berdasarkan gejala sesak napas. "Ramuan temu ireng ini akan diproduksi massal oleh sebuah perusahaan jamu ternama dan nama Universitas Mulawarman akan tercantum sebagai pemegang hak paten di labelnya,” kata dia

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Musik01 Februari 2025, 13:00 WIB

Perjalanan Karir Maroon 5, yang Bakal Konser Hari Ini di Jakarta

Grup band pop asal Amerika, Maroon 5 akan menggelar konser pada Sabtu, 1 Februari 2025 di Jakarta International Stadium (JIS). Tentu saja kedatangan mereka sangat dinantikan oleh penggemar Tanah Air.
Perjalanan Karir Maroon 5, yang Bakal Konser Hari Ini di Jakarta (Sumber : Instagram/@maroon5)
Film01 Februari 2025, 12:07 WIB

Fakta Menarik Drama Korea Study Group: Dari Webtoon Populer Hingga Perjuangan Siswa SMA yang Penuh Tantangan

Sudah menjadi rahasia umum bahwa banyak idol K-Pop yang merambah dunia akting, dan salah satu yang paling dinantikan adalah Hwang Min Hyun, anggota boy band NU’EST.
Drakor Study Grup, Fakta Menarik Drama Korea Study Group: Dari Webtoon Populer Hingga Perjuangan Siswa SMA yang Penuh Tantangan (Sumber : Twitter/@seizingdream)
Film01 Februari 2025, 12:00 WIB

12 Rekomendasi Film Terbaru di Bioskop, Untuk Menemani Libur di Akhir Pekan

Akhir pekan merupakan waktu yang tepat untuk melepas penat dengan mencari hiburan, salah satunya adalah menonton film di bioskop. Lebih asyik lagi kalau bersama keluarga, pacar, atau teman.
Sinopsis Film Perayaan Mati Rasa, Ketika Kesedihan dan Sakit Hati Sudah Tidak Terasa (Sumber : Instagram/@prillylatuconsina96)
Bola01 Februari 2025, 11:00 WIB

Prediksi Persib Bandung vs PSM Makassar di Liga 1: H2H, Formasi Pemain dan Skor

Persib vs PSM Makassar akan tersaji malam ini dalam lanjutan Liga 1 pekan ke-21.
Persib vs PSM Makassar akan tersaji malam ini dalam lanjutan Liga 1 pekan ke-21. (Sumber : X@persib/@PSM_Makassar).
Sukabumi01 Februari 2025, 10:57 WIB

1 Februari 1964: Awal Penahanan Buya Hamka di Sukabumi yang Mengubah Sejarah

Penahanan Hamka di sekolah kepolisian Sukabumi disebabkan situasi politik.
Buya Hamka dalam sebuah pertemuan. | Foto: Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat
Inspirasi01 Februari 2025, 10:30 WIB

Mau Masuk PTN? Ini Bedanya SNBP dan SNBT yang Perlu Kamu Tahu

Bagi siswa kelas 12 yang berencana melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi negeri (PTN), memahami perbedaan antara Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dan Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) sangat penting.
Ilustrasi Sarjana PTN, Mau Masuk PTN? Ini Bedanya SNBP dan SNBT yang Perlu Kamu Tahu (Sumber : Freepik/@upklyak)
Sukabumi01 Februari 2025, 10:14 WIB

Sepanjang 2024, Ribuan Warga Manfaatkan Layanan UPT SLRT Dinsos Kota Sukabumi

UPT SLRT Repeh Rapih juga memberikan pelayanan non rekomendasi.
Kepala UPT SLRT Repeh Rapih Dinsos Kota Sukabumi, Ai Komariah. | Foto: Website Kota Sukabumi
Aplikasi01 Februari 2025, 10:10 WIB

Dinkes Kabupaten Sukabumi Sosialisasi Penggunaan e-Katalog Versi 6.0, Ini Tujuannya

Sosialisasi ini agar proses pengadaan barang dan jasa di lingkungan Dinas Kesehatan dapat berjalan sesuai aturan yang berlaku.
Kegiatan sosialisasi Dinkes Kabupaten Sukabumi terkait implementasi e-Katalog versi 6.0 (Sumber Foto: Turangga Anom)
Sukabumi01 Februari 2025, 10:10 WIB

Peran Penting P2BK dalam Penanganan Bencana Diapresiasi Pemkab Sukabumi

Respons sigap dan cepat dalam menindaklanjuti setiap kejadian bencana jadi tugas penting P2BK di Kabupaten Sukabumi.
Penyerahan piagam dari Kalak BPBD Kabupaten Sukabumi kepada perwakilan P2BK. (Sumber Foto: Dok. BPBD)
Sukabumi01 Februari 2025, 10:04 WIB

BPBD Imbau Warga Kota Sukabumi Waspada, Ada Potensi Hujan Lebat dan Angin Kencang

Kondisi cuaca ini dipicu oleh kombinasi fenomena atmosfer.
Petugas BPBD Kota Sukabumi menangani pohon tumbang. | Foto: Website Kota Sukabumi