SUKABUMIUPDATE.com - Forum Komunikasi (Forkom) Antar Media Bali Bangkit membagikan 5.000 masker secara gratis, Rabu (9/9/2020). Pembagian masker dilakukan sebagai bentuk sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Terutama agar memperhatikan protokol kesehatan (prokes) di tengah pandemi Covid-19.
Kegiatan pembagian masker diawali dengan menyasar pengunjung dan pedagang di kawasan Pantai Matahari Terbit. Selain itu, menyasar penumpang kapal di penyeberangan Sanur-Nusa Penida.
Dalam waktu dua jam, masker yang dibagikan di kawasan Pantai Matahari Terbit ludes diserbu masyarakat. Antusiasme warga sangat tinggi untuk memproteksi diri agar terhindar dari virus dan bakteri penyebab penyakit.
"Pembagian 5.000 masker ini dilakukan secara bertahap. Seperti di Sanur dan Legian, masing masing 1.000 masker. Terus 12 September dilanjutkan 3.000 masker di Ubud, Tanah Lot, dan Lovina-Buleleng," ujar Ketua Forkom Antarmedia Bali Bangkit I Nyoman Wirata, Rabu (9/9/2020).
Menurutnya, kegiatan ini sekaligus pembuka diskusi pariwisata bersama Deputi VII Badan Intelijen Negara (BIN) yang akan digelar di Hotel Grand Inna Bali Beach, Sanur, Kamis (10/09/20). Di mana tema diskusinya adalah Mengawal Bangkitnya Pariwisata Bali Bedasarkan Potokol Kesehatan Demi Pemulihan Perekonomian Bali.
"Ini juga upaya membantu pencegahan penyebaran Covid-19. Terutama di Provinsi Bali. Nanti ada beberapa narasumber yang datang seperti dari, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Gubernur Bali. Melalui fungsi pers kita coba mengedukasi masyarakat. Khususnya mengenai penerapan protokol kesehatan. Hal itu untuk mencegah penyebaran Covid-19 di tengah masyarakat," ucapnya.
Selain itu, kegiatan itu dilakukan untuk membangun kenyaman serta menyakinkan wisatawan. Dalam hal ini, objek wisata di Bali telah menyiapkan sarana penunjang protokol kesehatan. Termasuk dari sisi pengawasan. "Sehingga betul-betul dinilai aman oleh wisatawan untuk dikunjungi," ungkapnya.
Lewat kesiapan yang sudah terbangun, sektor pariwisata yang menjadi tumpuan utama perekonomian Bali sampai sejauh ini bisa dilakukan secara menyeluruh.
"Mudah-mudahan semua komponen ikut terlibat dalam upaya ini. Sehingga, penggunaan masker yang menjadi salah satu poin dari penerapan protokol kesehatan, menjadi sebuah kebiasaan dan kebutuhan di tengah masyarakat. Tentu saja agar terlindung dari risiko penyebaran Covid-19," terangnya
Dirinya berharap, masker dan hand sanitizer dapat menjadi suatu kebutuhan pokok. Tentu saja untuk menjaga kebersihan dan kesehatan. "Sehingga nanti masker dan hand sanitizer ini akan menjadi kebutuhan," tambahnya.
Sementara itu, warga sekitar Sudiasih mengaku gerakan bagi masker ini perlu dilakukan. Sebab, masker menjadi salah satu kebutuhan masyarakat untuk melindungi dan menjaga kesehatan diri. Terutama dari virus dan bakteri penyebab penyakit.
"Di samping itu pula, banyak masyarakat yang kesulitan untuk membeli masker karena tidak memiliki uang. Terpaksa menggunakan masker Tak laik pakai," pungkasnya.