SUKABUMIUPDATE.com - Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Suwandi mengklaim stok beras hingga akhir Desember 2020 aman. Ia menghitung, hasil panen pada masa tanam kedua, yakni Juli hingga Desember 2020 ditambah sisa beras dari masa tanam pertama cukup memenuhi konsumsi masyarakat.
“Jadi akhir Desember aman, stok cukup sampai masa tanam berikutnya,” tutur Suwandi dalam diskusi virtual Political and Public Policy Studies (P3S), Senin, 7 September 2020.
Berdasarkan catatan Kementan yang mengacu pada data Badan Pusat Statistik, konsumsi masyarakat tercatat sebesar 111 kilogram per kapita per tahun. Lantaran penduduk Indonesia berjumlah 267 juta jiwa, maka stok beras per bulan yang dibutuhkan negara mencapai 2,4-2,5 juta ton atau setara dengan 30 juta ton beras per tahun.
Pada masa tanam pertama, yakni pada Januari hingga Juni 2020, gabah hasil produksi yang dihasilkan oleh lahan seluas 5,8 juta hektare tercatat sebanyak 29,02 juta. Adapun beras yang dihasilkan dari gabah itu mencapai 16,65 juta ton.
Sedangkan stok beras pada Desember 2019 terdata masih 5,94 juta ton. Dari total produksi beras ditambah sisa sebelumnya, total stok yang dimiliki negara selama semester pertama mencapai 22,29 juta ton. Adapun konsumsi per Januari hingga Juni ialah 15,10 juta ton.
Bila dikurangi total konsumsi masyarakat, hingga Juni 2020, cadangan beras yang dimiliki Indonesia berjumlah 7,49 juta ton. Stok ini akan bertambah dari produksi beras yang dihasikan pada masa tanam kedua.
Di periode Juli hingga Desember 2020, Suwandi memaparkan produksi beras yang dihasilkan petani sebesar 12,5-15 juta ton. Beras dihasilkan dari 5,6 juta hektare lahan. Dengan demikian, ia optimistis negara tidak akan mengalami krisis beras sepanjang 2020.
sumber: tempo.co