SUKABUMIUPDATE.com - Ketua Tim Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi, Airlangga Hartarto, mengatakan anggaran untuk uang muka pengadaan vaksin Covid-19 tahun ini sudah tersedia.
"Sebesar Rp 3,3 triliun," kata Airlangga dalam konferensi pers virtual pada Jumat, 4 September 2020. Adapun total anggaran yang disiapkan adalah Rp 37 triliun secara multiyears atau tahun jamak.
Sebelumnya, berbagai sumber vaksin telah disampaikan, mulai dari vaksin Sinovac, vaksin Merah Putih, hingga vaksin dari Uni Emirat Arab.
Dilansir dari Tempo.co, kemarin, Menteri BUMN yang juga Ketua Pelaksana Tim Erick Thohir berharap produksi vaksin Covid-19 bisa lebih cepat, yaitu pada akhir 2020. Dengan demikian, vaksinasi massal bisa dilakukan pada Desember 2020.
"Hari ini kami konsultasi meminta masukan dari IDI (Ikatan Dokter Indonesia) dan PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) untuk imunisasi vaksin," kata Erick dalam konferensi video, Kamis, 3 September 2020.
"Kalau bisa lebih cepat Desember alhamdulillah, tapi perkiraannya awal tahun depan," kata dia. Di tahap awal, vaksin tersebut diprioritaskan untuk 1,5 juta tenaga medis, seperti dokter, bidan, dan perawat. Ini termasuk dokter dan perawat di TNI dan Polri.
Dalam rapat bersama Komisi VI DPR pada Kamis, 27 Agustus 2020, Erick juga mengatakan pihaknya telah menghitung biaya vaksin Covid-19. Ia pun telah memiliki detail terkait harga yang akan dikenakan.
"Perhitungan awal kami, vaksin ini untuk harganya 25 dolar Amerika Serikat (Rp 365 ribu) hingga 30 dolar (Rp 438 ribu) per orang," kata Erick. Namun, Bio Farma sedang menghitung ulang berapa harganya. Nantinya satu orang akan disuntik dua kali dengan jeda dua minggu.
Dua skema pendistribusian vaksin Covid-19 juga sudah disiapkan. Pertama, pemberian vaksin gratis bagi peserta BPJS Kesehatan. Kedua, vaksinasi mandiri bagi masyarakat ekonomi mampu.
Erick menjelaskan, penetapan harga vaksin per orang tersebut telah sesuai dengan harga bahan baku vaksin per dosis sebesar US$ 8 atau setara dengan Rp 116 ribu yang dibeli pemerintah. Meski begitu, dia menduga pada 2021 harga bahan baku vaksin akan turun di kisaran US$ 6 hingga US$ 7 per dosis.
Sumber: Tempo.co