SUKABUMIUPDATE.com - Istana diduga menggunakan jasa buzzer atau pendengung hingga influencer untuk menggaungkan sejumlah isu di tengah masyarakat. Nama kakak sepupu Presiden Joko Widodo, Andi Wibowo, disebut-sebut memimpin salah satu tim media sosial.
Dari temuan Tim Majalah TEMPO edisi Senin, 31 Agustus 2020, dilansir dari Tempo.co, Andi salah satunya merekrut Pepih Nugraha, seorang pegiat media sosial pada 2019 lalu. Di sana, Pepih mengaku mendapat bayaran menjadi tim media sosial Jokowi.
Artikel yang ia tulis disebarkan di berbagai platform, dengan banyak akun, baik yang anonim maupun akun dengan identitas jelas. Pepih mengatakan penulis yang dia himpun dan menggunakan akun anonim inilah yang berfungsi menjadi buzzer. Pepih sendiri juga mendengungkan ulang tulisannya di media sosialnya sendiri.
Ia menilai kampanye di media sosial bisa dilakukan secara abu-abu dan impresi dari warganet pun terhitung jelas. "Ini bisnis pencitraan," ujar Pepih seperti dikutip di Majalah TEMPO.
Menurut Pepih, anggota tim yang ia ikuti tersebut selalu mendengungkan pernyataan Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin melalui akun media sosial masing-masing. Beberapa melengkapinya dengan bahan video, foto, hingga materi tambahan.
Dari info yang dihimpun, setelah Pemilihan Presiden 2019 usai, Andi disebut-sebut masih menjadi penghubung antara Jokowi dan tim media sosial. Andi disebut-sebut berkantor di Kantor Tim Narasi dan Komunikasi Digital Presiden di Lantai 2 Gedung Sekretariat Negara, Jakarta Pusat.
Isu yang digaungkan pun semakin meluas. Mulai terkait dengan pergantian pimpinan Komisi Pemilihan Korupsi (KPK) yang lalu, revisi Undang-Undang KPK, hingga isu perombakan kabinet.
Saat dikonfirmasi, Andi Wibowo sendiri tak mau menjelaskan peran dia dalam mengelola media sosial Jokowi. "Waduh, jangan tanya saya," kata Andi saat dihubungi Tempo via telepon. Andi pun enggan menanggapi pertanyaan lain yang diajukan.
Sumber: Tempo.co