SUKABUMIUPDATE.com - Juru Bicara Wakil Presiden, Masduki Baidlowi, mengklarifikasi sejumlah kekhawatiran masyarakat bahwa sertifikasi halal dapat menghambat produksi vaksin Covid-19.
"Wapres Ma'ruf Amin terus memastikan agar hal itu tidak terjadi," kata Masduki dalam keterangan tertulisnya, Senin, 31 Agustus 2020.
Masduki menjelaskan, pada Kamis pekan lalu, Ma'ruf memimpin rapat yang dihadiri Direksi Bio Farma, Wakil Menteri Agama, Kepala BPJPH Kementerian Agama, Staf Khusus Menteri BUMN, Direktur LPPOM MUI, Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia.
Dalam rapat itu, kata Masduki, Ma'ruf meminta semua stakeholders sertifikasi halal (BPJPH, LPPOM, Komisi Fatwa) proaktif menjemput bola, bukan pasif menunggu bola.
"Langkah demikian untuk memastikan bahwa vaksin covid-19 yang sedang diuji klinis Bio Farma benar-benar memenuhi standar halal, dengan proses yang cepat dan akurat," kata dia.
Selain memastikan proses halal tidak menghambat uji klinis, produksi, dan distribusi vaksin, Ma'ruf juga memastikan vaksin yang beredar jangan sampai belum bersertifikat halal. Sebab, hal itu bisa menimbulkan gejolak di masyarakat. Ma'ruf Amin, kata Masduki, berpesan agar masalah pandemi jangan sampai diperkeruh dengan polemik kehalalan vaksin.
Menurut Masduki, Komisi Fatwa MUI menyiapkan tim pendampingan bagi Bio Farma, untuk pemeriksaan terpenuhinya standar halal produk. Dalam rapat, Bio Farma juga memastikan komitmen kuat untuk memenuhi standar halal dan mengikuti mekanisme sertifikasi halal yang berlaku.
"Jadi, tidak benar anggapan di sebagian masyarakat bahwa Bio Farma berjalan sendiri dalam pemenuhan standar halal vaksin," kata Masduki.
sumber: tempo.co