SUKABUMIUPDATE.com - Jaringan Bonus Demokrasi mengaku telah membayar para artis dan pesohor untuk mendengungkan dukungan terhadap RUU Omnibus Law Cipta Kerja di media sosial dengan tagar #IndonesiaButuhKerja.
"Untuk 22 artis itu beragam ada yang Rp 1,5 juta, Rp 2,5 juta ada juga Rp 10 juta," kata penggagas JBD Yoki Yusanto seperti dikutip dari Tempo.co, Selasa 18 Agustus 2020.
Nama Yoki muncul setelah media massa memberitakan gerakan artis untuk mendukung RUU Cipta Kerja yang disokong JBD. Yoki merupakan dosen ilmu komunikasi di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Banten. Selain dia, ada praktisi kampus lainnya.
Yoki mengungkapkan alasan merekrut artis dan pesohor di media sosial adalah mereka memiliki daya pikat mempengaruhi publik. Adapun duit sebagai imbal jasa merupakan patungan dari para akademikus dan pengusaha muda. Meski tak mengungkap data penyokongnya, ia memastikan dana JBD tidak bersumber dari anggaran negara atau pengusaha yang memiliki kepentingan.
Sebelumnya, praktisi hubungan masyarakat Fendy Angger Alam yang menjadi penghubung mengaku kepada Tempo menghubungi lima pesohor diantaranya Ardhito Pramono, Goffar Hilman dan Rigen Rakelna. Rata-rata para pesohor mendapat Rp 15 juta untuk satu status yang dibuat di media sosial. Total, Fendy mengaku telah membayar Rp 200 juta kepada artis dan pesohor.
Namun Yoki membantah uang yang digelontorkan sebanyak itu. "Ada beberapa artis yang tak dibayar atau hanya ditraktir makan," ucapnya.
Sumber: Tempo.co