SUKABUMIUPDATE.com - Forum Nasabah Korban Jiwasraya Saving Plan menyebutkan tak sedikit nasabah sakit dan akhirnya meninggal tanpa tahu kepastian pengembalian uang yang telah disetor ke PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
"Sekitar 60 orang nasabah Jiwasraya meninggal, saking lamanya menunggu sampai mereka mendahului kita," kata KS Ho, anggota Forum Nasabah Korban Jiwasraya Saving Plan, dalam diskusi virtual, Kamis, 13 Agustus 2020, dilansir dari Tempo.co.
Ada lagi cerita dari salah satu nasabah bernama Wijiningsih yang memasukkan uang pensiun suaminya melalui JS Saving Plan akhirnya sangat terpukul setelah tahu kasus gagal bayar di Jiwasraya sejak Oktober 2018 itu. "Karena gagal bayar ini, suaminya (Wijiningsih) sampai stroke dan meninggal," ujar Erni Maria, dalam kolom komentar diskusi tersebut.
Sementara Erni Maria mengaku mendepositokan uangnya melalui BTN. Ia menilai pemerintah telah mempermalukan Indonesia dengan menunda pembayaran hak nasabah yang berinvestasi di Jiwasraya. "Apalagi ada WNA (warga negara asing)," kata dia.
Selain itu, ada nasabah lain bernama Gatot bercerita bahwa banyak nasabah yang jatuh sakit dan butuh uangnya dikembalikan. Ada juga nasabah yang sangat membutuhkan uang yang disetor ke Jiwasraya untuk membayar kredit kepemilikan rumah.
Menurut Gatot, setelah dua tahun kasus Jiwasraya bergulir, negara terkesan memberi teladan yang buruk. "Negara bukan enggak punya uang, tapi enggak punya niat (mengembalikan uang nasabah," katanya, nasabah yang mendepositokan uangnya melalui BRI itu.
Sumber: Tempo.co