SUKABUMIUPDATE.com - Pemerintah memutuskan untuk mulai membuka proses belajar tatap muka di sekolah-sekolah yang berada di zona kuning Covid-19. Namun hal ini baru berlaku bagi siswa di tingkat SD, SMP, dan SMA/SMK saja.
"Untuk PAUD, hanya bisa dilakukan 2 bulan setelah mulainya implementasi tatap muka tersebut," ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, dalam konferensi pers, Jumat, 7 Agustus 2020.
Sebelumnya, pembelajaran tatap muka baru diterapkan di zona hijau saja. Namun arahan Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas 5 Agustus 2020 lalu memutuskan adanya pelonggaran di sistem pembelajaran, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Nadiem mengatakan keputusan tak membuka langsung PAUD, didasari pada besarnya resiko penularan. "Kami memilih untuk menunda PAUD karena protokol kesehatan di level PAUD resikonya lebih sulit melaksanakan protokol kesehatan untuk anak level umur TK," kata Nadiem.
Hal sama juga berlaku pada sekolah madrasah dan sekolah berasrama. Nadiem mengatakan pembukaan bagi sekolah tersebut akan dilakukan secara bertahap.
"Kita lebih hati-hati dengan sekolah madrasah dan sekolah berasrama. Kita ada masa transisi selama 2 bulan pertama, baru kita akan melakukan implementasi kebiasaan baru," kata Nadiem.
Pemerintah baru saja memutuskan melonggarkan aturan pembelajaran jarak jauh. Per hari ini, pembelajaran tatap muka sudah dapat dilakukan bagi sekolah-sekolah di zona kuning. Sebelumnya, hal ini baru bisa diterapkan di zona hijau saja.
Meski begitu, pembelajaran tatap muka tetap bisa saja tak dilakukan jika pemerintah daerah setempat menilai sekolah belum aman untuk dibuka. Kemendikbud menyerahkan soal kesiapan kepada pihak sekolah.
sumber: tempo.co