SUKABUMIUPDATE.com - Selama beberapa bulan belakangan ini banyak small-medium enterprise (SME) dan startup di Indonesia mengaplikasikan survival mode agar usahanya dapat kembali melesat ketika pandemi COVID-19 berakhir.
Sayangnya, mode bisnis ini tak akan bertahan, sebab tidak seorang pun tahu kapan krisis ini akan berlalu. Bahkan, apa yang kita sebut normal di masa pra-pandemi harus mengalami pendefinisian ulang.
Dengan segala permasalahan yang dibawanya, all crises create winners and losers. Lantas, apa yang harus dilakukan SME dan startup agar menjadi champion di era New Normal.
"Pebisnis harus reinvent pengetahuan bisnis mereka untuk memunculkan model bisnis yang baru," ujar Sandiaga Uno seperti dikutip dari Suara.com, Minggu (26/7/2020).
Menurut dia, layaknya pertandingan basket, kalau jalan di kanan akan ditutup maka kita harus pintar pivot ke kiri.
Dia menegaskan, bahwa SME dan startup, mau tidak mau, harus mengedepankan aspek kesehatan dan digitalisasi dalam setiap tahapan bisnis mulai dari pemesanan, pembayaran, produksi, hingga penyediaan barang.
"Zaman sekarang data dan tren bisnis bisa kita dapatkan dengan mudah. Kita tinggal mengamati, meniru, dan memodifikasi tren yang ada sehingga kita memiliki model bisnis baru," jelas dia.
Bisnis yang saat ini dibutuhkan masyarakat adalah di bidang kesehatan, teleconferencing, course terbuka, biotech, legal, dan clear energy.
Meski mengaku sempat kebingungan menghadapi perubahan perilaku konsumen di awal pandemi, kini dirinya sudah berhasil menyesuaikan model bisnisnya.
Sandi menambahkan, ada empat kekuatan yang bisa digaungkan dalam duia enterprenersip yaitu, pencapaian atau target, stimulasi, arah atau tujuan, dan keamanan bisnisnya. Bila ini semua bisa digapai maka apapun usahanya pasti akan sangat maju.
Sumber: Suara.com