SUKABUMIUPDATE.com - Proses penyuntikan relawan dalam uji klinis calon vaksin Covid-19 buatan Sinovach Biotech asal Cina di Bandung akan berjalan selama tiga bulan. Dilansir dari Tempo.co, Tim membatasi jumlah subyek yang disuntik antara 15-25 orang per hari di setiap pusat vaksinasi.
“Setelah penyuntikan dilakukan pemantauan subyek penelitian sampai 6 bulan,” kata Manajer Lapangan Uji Vaksin Covid-19 Universitas Padjadjaran, Eddi Fadlyana, Kamis 23 Juli 2020.
Proses menjadi relawan uji klinis itu, kata Eddi, dimulai dari pendaftaran yang akan dibuka setelah izin uji klinis dari Komite Etik keluar. Peminat kemudian disaring dengan syarat sehat dan berusia 18-59 tahun.
Total yang dibutuhkan sebanyak 1.620 orang. Relawan yang lolos nanti bisa mendatangi pusat imunisasi yang tersebar di enam lokasi, yaitu Rumah Sakit Pendidikan dan Balai Kesehatan Unpad, serta empat Puskesmas di Bandung.
Penyuntikan calon vaksin Covid-19 itu, Eddi menjelaskan, berlangsung di ruangan dan jam khusus. Di Puskesmas, misalnya, menggunakan ruang yang jembar. Waktunya dilakukan selewat tengah hari.
“Waktunya pada jam yang tidak sibuk setelah pelayanan umum Puskesmas selesai sekitar jam 11-an siang,” katanya sambil menambahkan, tim juga menerapkan prosedur social distancing, relawan wajib memakai masker, dan mencuci tangan.
Rencana uji klinis itu menurut Bio Farma sebagai sponsor penelitian akan dimulai Agustus 2020. Riset akan berjalan hingga 6 bulan dan jika lolos vaksin buatan Sinovach Biotech dari Cina itu akan diproduksi Bio Farma pada awal 2021.
Selain berkolaborasi dengan Cina, Indonesia melalui PT Kalbe Farma juga bekerja sama dengan perusahaan asal Korea Selatan, Genexine, untuk mengembangkan vaksin Covid-19. Detail mengenai kerja sama pengembangan vaksin antara Kalbe Farma dan Genexine masih terus dibahas, termasuk jumlah sampel yang akan dilakukan untuk uji klinis tahap dua serta pengaturan lainnya.
Sumber: Tempo.co