SUKABUMIUPDATE.com - Imogen Communication Institute (IGI) melakukan survei terhadap 140 media di 10 kota besar di Indonesia. Dilansir dari tempo.co, hasilnya, mayoritas atau 70,2 persen responden menyatakan pandemi Covid-19 ini berdampak terhadap bisnis media.
"Yang paling berdampak adalah pendapatan dari media," kata Managing Direcor IGI Jojo S. Nugroho dalam webinar pada Kamis, 23 Juli 2020.
Lalu 39 persen dari dampak tersebut terkonsentasi pada menurunnya pemasukan iklan dan berkurangnya sponsor kegiatan. Akibatnya, arus kas perusahaan terganggu dan sebagian harus melakukan efisiensi karyawan.
Sementara itu, sebanyak 15,3 persen responden menyatakan tidak ada dampak pandemi terhadap bisnis media. Lalu sebanyak 14,5 persen menyatakan tidak tahu. Adapun survei dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif.
Survei dilakukan dua minggu lalu, setelah masuk masa new normal. Respondennya beragam. 39,52 persen dari reporter, kontributor, pewarta foto, dan juga 31,45 persen dari redaktur.
Lalu 8,87 persen asisten redaktur, 9,68 persen dari redaktur pelaksana, 3,23 persen pemimpin redaksi dan wakil pemimpin redaksi, serta beberapa posisi lain seperti produsen hingga kepala biro.
Kemudian, sebanyak 25,81 persen berasal dari desk ekonomi, sebanyak 25 persen desk politik, hukum, dan keamanan, serta sebanyak 21,77 persen dari desk hiburan. Sisanya yaitu desk lain seperti kesehatan hingga otomotif.
Ketua Umum Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Wenseslaus Manggut juga mengamini dampak terhadap bisnis media di masa pandemi ini. Dari survei AMSI, pendapatan media turun sekitar 40 persen. "Ada yang sampai 80 persen," kata dia.
Akibatnya, sebagian media sudah melakukan PHK dan pemotongan gaji. Dalam survei AMSI, sebagian perusahaan media pun menyatakan hanya sanggup bertahap sampai September 2020, paling kuat Desember 2020. Jika tak lagi kuat, sebagian menyatakan siap tutup.
sumber: tempo.co