SUKABUMIUPDATE.com - Terpaksa harus berdiam diri di rumah, dan melakukan segala aktivitas dari rumah, memang bisa bikin stres. Termasuk sekolah dari rumah.
Dilansir suara.com, proses sekolah dari rumah bukan cuma jadi tantangan untuk orangtua, tetapi juga tantangan bagi anak-anak karena harus menghadapi perubahan rutinitas, dari yang semula berhadapan dengan guru dan bertemu teman, kini menjadi berhadapan dengan layar.
Mereka juga bisa tertekan karena rindu bermain dengan teman, bosan di rumah, juga karena mendengar omelan orangtua.
"Bermain adalah cara anak mengatasi tekanan dan stres sehari-hari," kata psikolog Anna Surti Ariani dalam konferensi pers virtual beberapa waktu lalu.
"Ketika anak terus-terusan ditekan dengan tuntutan tersebut, dia seperti karet yang ditegangkan terus menerus, ibaratnya tidak efektif. Ketika karet dilonggarkan dulu, bisa efektif lagi," papar Anna seperti dikutip dari Antara.
Anak dapat melepaskan tekanan yang ia rasakan dengan cara bermain. Dengan demikian, anak bisa menghadapi stres dengan cara yang sehat, karena rasa itu bisa diluapkan.
"Misalnya, anak kesal karena dimarahi orangtua. Ketika bermain, dia mungkin memarahi boneka sebagai cara mengekspresikan emosinya secara sehat supaya tidak terpendam," jelas Anna.
Jika rasa tertekan bisa diekspresikan kepada mainan, kesehatan mental anak juga bisa terjaga.
Ketika sudah tiba waktunya anak untuk kembali belajar, prosesnya bisa berlangsung lebih efektif karena dia sudah berhasil mengatasi rasa stres.
Pesan untuk para orangtua, ketika Anda dan anak sama-sama sudah merasa stres dengan aktivitas yang harus dilakukan di rumah, cobalah alihkan dengan bermain, ya.
sumber: suara.com