SUKABUMIUDPATE.com - Kepala Staf Presiden Moeldoko enggan menanggapi hasil sigi lembaga survei Charta Politika, yang menyebut bahwa masih ada sekitar 40 persen masyarakat Indonesia yang tak percaya data kasus Covid-19 yang dikeluarkan pemerintah. Dilansir dari tempo.co, Moeldoko menilai perdebatan terkait hal itu tak relevan.
"Kita itu kan melihat realita ya, realitanya seperti korban yang meninggal kan itu tidak bisa dibohongi. Semua proses pemakaman dan lain-lain bisa diikuti dan dimonitor. Jadi menurut saya kita jangan hanya meramaikan dengan hal-hal seperti itu," ujar Moeldoko di kantornya, Kamis, 23 Juli 2020.
Moeldoko mengatakan yang terpenting saat ini adalah memastikan protokol kesehatan dapat dipatuhi oleh masyarakat. Sebab, jumlah kasus Covid-19 di Indonesia terus meningkat. Ia meminta masyarakat harus waspada agar tak ikut terjangkit virus ini.
"Yang perlu diramaikan adalah bagaimana meningkatkan kewaspadaan masyarakat, kesiapsiagaan masyarakat dalam merespon protokol itu agar tidak kendur," kata Moeldoko.
Dari sigi yang dibuat Charta Politika, tampak bahwa 40,9 persen masyarakat tak percaya dengan data yang dirilis oleh pemerintah terkait Covid-19. Dari 40,9 persen itu, 36 persen di antaranya kurang percaya dan 4,9 persen tidak percaya sama sekali.
Meski begitu, presentasi dominan sebesar 56,1 persen masyarakat menyatakan masih percaya data Covid-19 yang dirilis pemerintah. Namun dari 56,1 persen itu, hanya 8,9 persen yang menyatakan sangat percaya. Sedangkan 47,2 persen lainnya menyatakan cukup percaya.
sumber: tempo.co