SUKABUMIUPDATE.com - Pandemi Covid-19 telah menelan korban jiwa. Meski begitu, masih ada orang yang bertanya-tanya, apakah wabah corona ini benar-benar terjadi.
Dilansir dari tempo.co, mereka menyangsikan virus yang mematikan itu karena memang tidak terlihat kasat mata, efeknya pun seperti flu atau penyakit saluran pernapasan, dan pencegahannya 'hanya' dengan memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga kebersihan.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Siloam Hospital, Jimmy Tandradynata mengatakan pertanyaan tentang keberadaan virus corona ini selalu dia dengar setiap hari dari pasien. "Ada pertanyaan sehari-hari dari pasien, "Dok, benarkah Covid-19 ini ada? Saya kok enggak pernah lihat?" kata Jimmy dalam diskusi daring bertema 'New Normal Means New Danger?' pada Sabtu, 11 Juli 2020.
Jimmy mengatakan pasien tersebut bertanya begitu karena tidak bersinggungan dengan dunia medis, kecuali saat sakit. Lagipula, menurut dia, situasi di Indonesia berbeda dengan sejumlah negara yang menerapkan karantina total kepada masyarakatnya.
Di Indonesia, khususnya Jakarta, memang berlaku kebijakan Pembatasan Sosial Skala Besar atau PSBB. Namun sejumlah sektor masih dibolehkan beraktivitas dan tidak ada sanksi tegas bagi mereka yang melanggar protokol kesehatan. "Tapi semua punya konsekuensi lain, terutama dari sisi ekonomi," katanya.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Siloam Hospital, Jimmy Tandradynata saat diskusi daring bertema 'New Normal Means New Danger?' pada Sabtu, 11 Juli 2020.
Dia pun memaklumi pertanyaan tersebut muncul karena banyak orang yang sebenarnya terinfeksi Covid-19 tapi tidak menunjukkan gejala sakit apapun. "Jadi kita tidak tahu apakah dia terinfeksi Covid-19 atau tidak," katanya. Karena itu, Jimmy melanjutkan, penting memakai masker yang menutupi hidung dan mulut untuk melindungi diri serta orang-orang di sekitar.
Jimmy menambahkan kondisi sirkulasi udara juga harus dipertimbangkan selama pandemi Covid-19. Apakah ruangan tertutup lebih baik ketimbang ruangan terbuka di masa pandemi ini? Jimmy mengatakan yang penting adalah sirkulasi udaranya.
Di ruang perawatan rumah sakit misalnya, menurut Jimmy, meskipun kondisinya tertutup dan menggunakan penyejuk udara, ada exhaust yang berfungsi menyedot udara, termasuk droplet untuk dibuang ke luar. Sementara di ruang biasa, misalkan rumah, upayakan sirkulasi udara tetap lancar dengan cara membuka pintu dan jendela. "Jangan pakai penyejuk udara terus tanpa ada bukaan untuk sirkulasi udara," kata dia.
sumber: tempo.co