SUKABUMIUPDATE.com - Ahli psikologi forensik, Reza Indragiri menilai terduga pelaku pembunuhan terhadap editor Metro TV, Yodi Prabowo mengetahui persis bagian tubuh mana yang mematikan jika dilukai.
"Ini boleh jadi pembunuhan sebagai refleksi agresi amarah. Pelaku tahu persis bagian tubuh yang bisa berakibat fatal jika dilukai," ujar Reza seperti dikutip dari Tempo.co, Minggu, 12 Juli 2020.
Sebelumnya, polisi menyatakan bahwa Yodi Prabowo tewas dibunuh. Hasil autopsi menemukan adanya luka tusuk akibat benda tajam di tubuh pria berusia 26 itu.“Sebab kematian kekerasan benda tajam di leher dan dada,” kata Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Budi Sartono.
Polisi telah menyita sebilah pisau yang diduga sebagai senjata dari pelaku. Selain luka tusuk, hasil autopsi juga menunjukkan adanya luka lebam akibat benda tumpul di bagian tengkuk sebelah kiri Yodi Prabowo.
"Kami menilai diduga ada penganiayaan sebelumnya," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Irwan Susanto.
Jenazah Yodi Prabowo ditemukan oleh tiga anak yang sedang bermain layangan di pinggir tol lingkar luar, Jalan Ulujami Raya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Jumat, 10 Juli 2020. Yodi dikabarkan hilang sejak Rabu dini hari, 8 Juli 2020. Di tempat kejadian perkara, polisi menyatakan barang-barang atau harta benda editor Metro TV itu masih lengkap.
Sumber: Tempo.co